SINGAPURA, KOMPAS.com - Tak hanya kuliner lokal Singapura, ternyata kuliner asli Indonesia juga turut meramaikan Singapore Food Festival (SFF) 2018.
Satu-satunya kuliner Indonesia itu adalah Sinar Pagi Nasi Padang dengan hidangan khas yaitu rendang.
Pemilik rumah makan 'Sinar Pagi Nasi Padang' Nasril Bin H Mohammad Nasir mengatakan, ada tiga menu yang dijajakannya.
"Rendang ayam, fish fillet dengan sambal, dan tahu telur," ucap Nasril.
Sinar Pagi Nasi Padang pun harus melewati serangkaian tes kebersihan dan kesehatan makanan untuk bisa ikut acara Streat SFF.
Streat merupakan acara unggulan SFF yang digelar tiap tahun. Ada banyak peserta unjuk gigi menjajakan makanannya.
Acara tersebut digelar hanya dua hari awal SFF saja, yakni 13-14 Juli lalu di Empress Lawn atau di depan Victoria Memorial Hall.
"Kami diundang dan sehari sebelumnya dicek oleh otoritas yang berwenang," ujar Nasril.
Pria yang lahir dan besar di Singapura itu juga bercerita bahwa orang Singapura suka makan makanan Padang.
"Misalnya rendang daging, babat kalio, limpa sapi, sambal hijau, sambal merah," kata Nasril.
Sinar Pagi Nasi Padang sudah ada di Singapura sejak tahun 1965-1966 silam. Resep turun temurun dari keluarga asal Minang terus dijaga demi cita rasa.
"Sejak tahun 1965-66 ya tahun 1960-an, turun-temurun dari orang tua, yang terakhir saya," ucap Nasril.
Di Singapura banyak rumah makan Padang, namun yang asli tak banyak. Kebanyakan rumah makan itu hanya menjual nama.
"Ada yang Cina punya, India punya. Jadi hanya namanya saja. Banyak yang keliru tidak paham bagaimana nasi padang yang asli," kata Ratna istri Nasril.
Meski makanan asli Sumatera Barat tersebut cukup banyak peminatnya, tapi hanya terbatas di kalangan tertentu saja.