DENPASAR, KOMPAS.com - Sanur Village Festival (SVF) 2018 mengangkat potensi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk lebih berkembang termasuk memanfaatkan sistem pembayaran nontunai selama pelaksanaan ajang tahunan itu 22-26 Agustus 2018.
"Ke depan sistem pembayaran akan semakin canggih dengan nontunai dan kami ingin edukasi pelaku usaha melalui festival ini," kata Ketua Umum SVF Ida Bagus Gede Sidharta Putra di Denpasar, Jumat (24/8/2018).
Baca juga: Kisah Romantis Le Mayeur dan Ni Pollok di Sanur Bali
Menurut dia, selama lima hari ajang pariwisata itu menggandeng sekitar 80 pelaku UMKM yang menyewa stan di SVF 2018 yang digelar di Pantai Matahari Terbit Sanur.
ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF Penyanyi Andien (kiri) berkolaborasi dengan musisi Indra Lesmana saat tampil dalam pembukaan Sanur Village Festival 2018 di Pantai Matahari Terbit, Denpasar, Bali, Kamis (23/8/2018)). Festival bertajuk Mandala Giri yang digelar hingga 26 Agustus tersebut akan menampilkan berbagai jenis kesenian, kuliner, budaya dan aktivitas alam serta olahraga sebagai upaya promosi pariwisata kawasan Sanur.
Dari jumlah itu, 50 di antaranya merupakan pelaku UMKM yang bergerak di sektor kuliner, atau naik sekitar lima persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sensasi kuliner dari warung hingga restoran dan hotel bintang lima yang dijual di bazar makanan bisa dinikmati wisatawan atau pengunjung dengan harga terjangkau.
Baca juga: Mengejar Matahari Terbit di Pantai Sanur
Setiap transaksi yang terjadi, penjual dan pembeli menggunakan "Boost", aplikasi layanan keuangan yang diajak bekerja sama untuk pertama kalinya pada penyelenggaraan SVF 2018.
Pengunjung tidak melakukan pembayaran tunai melainkan memindai kode bar yang tertera di setiap stan sehingga otomatis pembayaran terpotong dari saldo yang tersimpan dalam ponsel.
ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF Sejumlah nelayan mengikuti lomba perahu tradisional Jukung dalam rangkaian Sanur Village Festival 2018 di Pantai Segara Ayu, Sanur, Bali, Rabu (22/8/2018). Kegiatan tersebut digelar sebagai atraksi wisata yang dapat menarik kunjungan wisatawan mancanegara ke Sanur sekaligus mendorong potensi nelayan tradisional.
Pihaknya menargetkan terjadi peningkatan pengunjung mencapai 10 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai sekitar 100.000 orang.
Festival yang digelar sejak 2006 itu akan dimeriahkan pagelaran budaya tradisional Bali dan Nusantara berbaur dengan beragam jenis musik modern.
Pergelaran sendratari kolosal, kreativitas seni ditampilkan bagi publik seperti melukis di tubuh, pameran seni rupa dan fotografi, seni pahat memanfaatkan es dan buah yang diramu selama penyelenggaraan festival tersebut.
Aneka perlombaan seperti olahraga maraton, triatlon, futsal, tenis, golf, selancar, "wind surfing", kompetisi memancing, parade jukung serta olahraga air lainnya menjadi nilai tambah festival itu.
ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF Pengunjung mengamati karya foto yang dipajang dalam pameran bertajuk Mandala Giri: Culture-Landscape-Human Interest di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, Minggu (19/8/2018). Pameran rangkaian Sanur Village Festival 2018 yang diikuti oleh 30 fotografer tersebut memajang puluhan karya terkait budaya yang tumbuh di pegunungan Indonesia dengan keindahan alam dan aktivitas manusia beserta hubungannya dengan sesama manusia, alam dan Tuhan.
Selain kuliner, wisatawan bisa menikmati aktivitas bersepeda menjelajahi Sanur sambil menikmati aktivitas nelayan, keindahan pantai, arsitektur, situs-situs bersejarah, museum dan galeri seni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.