Di Pegunungan Arfak, ada banyak pendatang yang bermukim seperti dari Toraja, Sulawesi Selatan; Sragen, Jawa Tengah; Makassar, Sulawesi Selatan; Bone, Sulawesi Selatan; Manokwari, Papua Barat, dan lain-lain.
Para pendatang ada yang bekerja sebagai perawat, berjualan warung nasi, tentara, polisi, dan pekerjaan-pekerjaan lain. Para pendatang hidup berbaur dengan masyarakat asli Pegunungan Arfak.
Pegunungan Arfak punya dua danau yaitu Danau Anggi Giji dan Danau Anggi Gida. Dua danau tersebut merupakan obyek wisata di Pegunungan Arfak.
Danau Anggi Giji terletak di Distrik Anggi dan biasa dikenal dengan sebutan danau laki-laki. Sementara, Danau Anggi Gida terletak di Distrik Anggi Gida dan biasa disebut danau perempuan.
Letak dua danau tersebut bersebelahan dan hanya dipisahkan oleh perbukitan. Dua danau tersebut punya panorama yang indah.
Pegunungan Arfak punya obyek wisata yang beragam mulai dari wisata alam hingga budaya yang menarik untuk dikunjungi. Ada pengamatan kupu-kupu dan burung berada di Distrik Mokwam, Danau Anggi Giji, Anggi Gida, dan beragam obyek wisata lainya.
Ada juga obyek wisata Pasir Putih di Danau Anggi Gida. Pegunungan Arfak juga punya potensi wisata parayalang.
Di Pegunungan Arfak punya aneka sayuran dan buah yang bisa dikembangkan. Di Pegunungan Arfak, buah-buahan seperti nanas, stroberi, markisa, alpukat bisa tumbuh bahkan secara liar.
Untuk sayuran, ada beragam yang tumbuh. Ada sayuran seperti kentang, selada, daun bawang, kol, wortel, labu siam, buncis, bayam, sawi, dan lain-lain.
Jalan di Kabupaten Pegunungan Arfak masih rusak. Banyak tanjakan yang berlubang dan belum tersedia banyak jembatan.
Bila hujan, jalan yang bisa licin. Tebing-tebing di kiri dan kanan beberapa bagian jalan juga rawan longsor.
Transportasi menuju Pegunungan Arfak terbatas. Beberapa kendaraan yang bisa melintasi jalur Pegunungan Arfak biasanya didominasi oleh mobil dengan penggerak empat roda.
Kendaraan-kendaraan lain seperti motor tertentu juga bisa menembus jalur Pegunungan Arfak. Namun, dengan syarat harus sudah dimodifikasi dengan ban berjenis trail.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.