Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baluran, Little Africa van Java...

Kompas.com - 01/10/2018, 19:10 WIB
I Made Asdhiana

Editor

KOMPAS.com - Cahaya matahari sore menembus kaca mobil, tampak menyilaukan pandangan mata. Embusan angin terasa sejuk menyelinap diantara jendela kendaraan.

Tampak beberapa monyet ekor panjang berlari kencang mengejar sejumlah mobil yang melintasi hamparan tanah yang luas.

Suasana tersebut akrab terasa saat memasuki Taman Nasional Baluran (TNB) di perbatasan Banyuwangi-Situbondo, Jawa Timur.

Taman Nasional Baluran (TNB) di perbatasan Banyuwangi-Situbondo, Jawa Timur.ANTARA FOTO/AGUNG RAJASA Taman Nasional Baluran (TNB) di perbatasan Banyuwangi-Situbondo, Jawa Timur.
Perjalanan menuju padang sabana dari pintu masuk memiliki panjang kurang lebih 12 kilometer dengan kondisi jalan kecil dan cukup rusak dan memerlukan waktu lebih banyak.

Namun perjalanan yang panjang dapat tergantikan dengan pemandangan hamparan sabana alami khas Baluran.

Sepanjang jalan di Taman Nasional Baluran (TNB) terhampar dua padang sabana yang sangat luas.

Taman Nasional Baluran (TNB) di perbatasan Banyuwangi-Situbondo, Jawa Timur.

 ANTARA FOTO/AGUNG RAJASA Taman Nasional Baluran (TNB) di perbatasan Banyuwangi-Situbondo, Jawa Timur.
Selain itu juga banyak satwa liar diantaranya banteng, rusa, ular, kerbau, monyet ekor panjang, kerbau dan burung merak.

Keberadaan satwa liar ini menjadi ciri khas kawasan konservasi dan Baluran mendapat julukan sebagai Africa van Java atau Little Africa.

Hamparan padang sabana Bekol seluas sekitar 300 hektar sangat memanjakan mata dengan pemandangan gunung Baluran.

Taman Nasional Baluran (TNB) di perbatasan Banyuwangi-Situbondo, Jawa Timur.ANTARA FOTO/AGUNG RAJASA Taman Nasional Baluran (TNB) di perbatasan Banyuwangi-Situbondo, Jawa Timur.
Pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.

Mengamati kehidupan satwa liar seperti segerombolan rusa liar termenung dan sesaat kemudian siaga dari ancaman satwa liar lainnya, merupakan sensasi dan pengalaman tersendiri.

Taman Nasional Baluran (TNB) di perbatasan Banyuwangi-Situbondo, Jawa Timur.ANTARA FOTO/AGUNG RAJASA Taman Nasional Baluran (TNB) di perbatasan Banyuwangi-Situbondo, Jawa Timur.
Kawasan TNB memiliki luas hingga 25.000 hektar, daengan salah satu sisinya memiliki pesisir pantai bernama Bama. Pantai tersebut terdiri dari pasir hitam, putih, lereng karang.

Pantai ini juga dikelilingi hutan mangrove dan menjadi spot terbaik untuk melihat matahari terbit.

Waktu yang direkomendasikan untuk mengunjungi taman nasional itu adalah pada musim kemarau di kisaran bulan Oktober.

Taman Nasional Baluran (TNB) di perbatasan Banyuwangi-Situbondo, Jawa Timur.ANTARA FOTO/AGUNG RAJASA Taman Nasional Baluran (TNB) di perbatasan Banyuwangi-Situbondo, Jawa Timur.
Namun perlu diingat bahwa ancaman kebakaran di TNB pada musim kemarau meningkat dan pengunjung wajib menaati aturan untuk mencegah kebakaran. (Agung Rajasa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com