Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Austria Memperingati Hari Kemerdekaan

Kompas.com - 29/10/2018, 11:24 WIB
I Made Asdhiana

Editor

VIENNA, KOMPAS.com - Warga Austria, dan wisatawan berbondong-bondong menuju Alun-Alun Heldenplatz di Kota Vienna, Austria.

Mereka hendak turut serta dalam peringatan Hari Nasional Austria yang berlangsung setiap tanggal 26 Oktober.

Tahun ini, Austria memperingati 53 tahun kemerdekaan dari okupansi empat negara sekutu.

Pada akhir Perang Dunia II, Uni Soviet, Amerika Serikat, Britania Raya, dan Perancis mengokupansi Austria. Keempat negara sekutu membagi Austria menjadi empat zona.

Ibu kota Vienna pun dibagi empat, dengan distrik pusat yang berada di bawah dewan administrasi gabungan negara-negara sekutu.

Pameran alutsista angkatan darat Austria pada peringatan Hari Nasional Austria, Jumat (26/10/2018).AWIS MRANANI Pameran alutsista angkatan darat Austria pada peringatan Hari Nasional Austria, Jumat (26/10/2018).
Meskipun parlemen Austria sudah mulai dipilih melalui proses demokrasi, namun setiap regulasi legislatif, dan keputusan politik harus mendapatkan persetujuan dari dewan gabungan negara-negara sekutu.

Negosiasi untuk mengakhiri okupansi akhirnya mencapai titik final pada musim semi 1955. Perjanjian Negara Austria ditandatangani pada 15 Mei 1955, di Istana Belvedere Vienna, dan mulai diterapkan pada 27 Juli 1955.

Kemudian pada 26 Oktober 1955, Parlemen Austria mengesahkan hukum konstitusional atas netralitas permanen Austria.

Pencapaian bersejarah inilah yang menjadi dasar adanya peringatan tahunan Hari Nasional Austria sejak 1965.

Personel militer Austria dalam peringatan Hari Nasional Austria, Jumat (26/10/2018).AWIS MRANANI Personel militer Austria dalam peringatan Hari Nasional Austria, Jumat (26/10/2018).
Mengingat latar belakang militer yang kental dari peringatan ini, maka pemerintah Austria mengadakan pameran militer besar-besaran setiap tahun.

Tak tanggung-tanggung beragam kendaraan militer tersebar di kawasan Ringstrasse — sebuah jalan raya melingkar yang mengelilingi distrik bersejarah Innere Stadt.

Jalan besar ini resmi dibuka oleh Kaisar Franz Joseph pada tahun 1865. Ringstrasse berputar dalam bentuk semi lingkaran sepanjang empat kilometer, berhiaskan monumen-monumen bersejarah, ruangan hijau, dan alun-alun yang indah.

Sachertorte, kue cokelat khas Austria, buatan Franz Sacher tahun 1832 untuk Pangeran Wenzel von Metternich.AWIS MRANANI Sachertorte, kue cokelat khas Austria, buatan Franz Sacher tahun 1832 untuk Pangeran Wenzel von Metternich.
Di antara bangunan indah yang tentunya patut pula untuk ditengok adalah gedung opera Wiener Staatoper yang sempat dihantam bom angkatan udara Amerika Serikat tahun 1945. Kabarnya gedung ini terbakar selama 20 jam.

Ada kedai kopi di Ringstrasse yang juga tak kalah bersejarah. Cafe Landtmann adalah kedai kopi klasik Vienna. Ternyata kafe ini adalah tempat ngopi Bapak Psikoanalisis Sigmund Freud.

Lokasi utama pameran militer berada di depan gedung Hofburg yang juga dikenal dengan alun-alun Hendelplatz.

Sejarah kelam sempat terjadi di sini. Pada tahun 1938, di tempat inilah Adolf Hitler mengumumkan aneksasi Austria ke dalam teritori Jerman di bawah kepemimpinan Nazi.

Turis meramaikan daerah wisata Graben, Austria, Jumat (26/10/2018).AWIS MRANANI Turis meramaikan daerah wisata Graben, Austria, Jumat (26/10/2018).
Artinya pameran militer Hari Nasional ini merupakan kesempatan emas untuk sekaligus mengunjungi bangunan-bangunan ikonik Austria.

Namun, hal yang paling menarik dalam pameran ini adalah keramahan personel militer yang menjaga pos masing-masing. Mereka dengan sigap menyapa para pengunjung.

Bagi pengunjung yang tidak fasih berbahasa Jerman (bahasa resmi Austria), jangan khawatir, sebab tentara yang memandu sangat fasih berbahasa Inggris. Bahkan dengan cepat mereka bisa mengidentifikasi wisatawan asing.

Seperti Kolonel Rott yang berjaga di tenda perlengkapan darurat militer dengan bersemangat sekali mengajarkan saya bagaimana membuat beragam simpul untuk misi pendakian.

Kolonel Rott mempraktikkan penanganan medis darurat kepada pengunjung pada peringatan Hari Nasional Austria, di Vienna, Jumat (26/10/2018).AWIS MRANANI Kolonel Rott mempraktikkan penanganan medis darurat kepada pengunjung pada peringatan Hari Nasional Austria, di Vienna, Jumat (26/10/2018).
Kemudian Kolonel Rott menjelaskan tindakan medis dalam kondisi pendarahan akibat luka tembak.

“Jika arteri tertembak maka kami hanya memiliki waktu maksimal 1,5 menit untuk menghentikan pendarahan. Maka kami harus bisa melakukan tindakan medis darurat secara mandiri sebelum bantuan datang,” ujar Kolonel Rott.

Tema militer seperti ini tentunya tak hanya menarik bagi orang dewasa, tetapi juga bagi anak-anak. Pemerintah dan Angkatan Darat Austria sebagai penyelenggara sangat kreatif dalam mengemas pameran.

Anak-anak memiliki kesempatan untuk masuk ke dalam tank, membidik dengan senjata, menjalankan simulasi penerbangan helikopter, hingga panjat dinding.

Hari Nasional Austria jatuh pada tanggal 26 Oktober 2018.AWIS MRANANI Hari Nasional Austria jatuh pada tanggal 26 Oktober 2018.
Seperti peringatan Hari Kemerdekaan di Indonesia, peringatan Hari Nasional Austria menjadi hari libur yang dimanfaatkan warga untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.

Memang tak hanya pameran militer yang bisa menjadi tujuan. Pemerintah membuka sejumlah gedung pemerintahan, seperti gedung Parlemen, Balai Kota, dan juga kantor presiden.

Jika rela antre panjang, pengunjung bisa bertemu, dan bersalaman dengan Presiden Alexander Van der Bellen, dan Kanselir Sebastian Kurz.

Sejumlah museum juga buka tanpa memungut biaya. Di antaranya museum antropologi Weltmuseum, Natural History Museum, dan Museum Teknologi. Secara total ada belasan museum yang gratis sepanjang hari peringatan.

Heldenplatz, alun-alun bersejarah bagi Austria. Kini dipenuhi dengan museum, dan kantor pemerintahan.AWIS MRANANI Heldenplatz, alun-alun bersejarah bagi Austria. Kini dipenuhi dengan museum, dan kantor pemerintahan.
Tapi jangan kaget kalau toko-toko tutup. Memang di Austria hari libur berarti pusat perbelanjaan juga tutup. Sementara rumah makan penuh sesak oleh wisatawan yang kelaparan.

Memang berbelanja tak seharusnya menjadi alasan utama Anda datang ke Austria. (AWIS MRANANI, tinggal di Vienna, Austria)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com