Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pak Semi, Penjaga Parahyangan Somaka Giri GWK Bali Sejak 1991

Kompas.com - 12/11/2018, 14:53 WIB
Sherly Puspita,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Semi alias Bokor, seorang laki=laki paruh baya mengenakan pakaian putih dilengkapi dengan udeng dan kain kamen yang juga berwarna putih tampak kusyuk sembahyang di kawasan Parahyangan Somaka Giri yang terletak di pintu gerbang menuju Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali.

Semi merupakan warga asli Bali yang telah terpanggil untuk mengabdikan diri sebagai penjaga Parahyangan Somaka Giri.

Tak lama setalah sembahyang, Semi mengizinkan kami memasuki area yang disebut sebagai tempat suci tersebut.

Semi menjelaskan, Parahyangan Somaka Giri merupakan mata air yang tak pernah surut dan dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai anugerah yang memiliki kekuatan magis untuk menyembuhkan orang sakit hingga mendatangkan hujan di kala paceklik.

Mata air Parahyangan Somaka Giri yang terletak di pintu gerbang menuju Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali.Kompas.com/Sherly Puspita Mata air Parahyangan Somaka Giri yang terletak di pintu gerbang menuju Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali.

Di sela perbincangan, tiba-tiba Semi mengambil sebuah cangkir kayu yang di dalamnya terdapat air jernih seraya membacakan doa-doa.

Air tersebut dipercikkan ke arah kepala kami sambil terus membacakan doa. Setelah itu, beras yang telah terendam air disematkan di kening kami, kemudian bunga kamboja diselipkan di telinga kanan kami. Semi menyebut, ini adalah doa untuk keselamatan dan kemakmuran.

Ia kemudian mengambil gayung kecil yang memiliki tangkai panjang dan memasukkannya ke dalam sebuah batu berlubang.

Ternyata, batu tersebut berisi sumber mata air. Kami diminta meminum dan mengusapkan air itu ke wajah kami.

"Saya mulai menjaga kawasan ini sejak tahun 1991. Tapi sebelum saya jaga, sebelum wisata GWK ini ada bahkan ratusan tahun lalu batu berlubang ini sudah ada dan terus mengeluarkan air," ujar Semi Sabtu (10/11/2018) di sela-sela acara Media Trip Pegipegi bertajuk "Jelajahi Indonesiamu" di Bali.

Semi, penjaga mata air Parahyangan Somaka Giri yang terletak di pintu gerbang menuju Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali.Kompas.com/Sherly Puspita Semi, penjaga mata air Parahyangan Somaka Giri yang terletak di pintu gerbang menuju Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali.

Saat pembangunan GWK, tempat ini dipertahankan dan kawasannya dipercantik.

Parahyangan Somaka Giri pun menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang berkunjung ke kawasan GWK.

Keberadaan mata air ini menjadi alasan mengapa setiap pengunjung yang hendak memasuki kawasan GWK diwajibkan memakai pakaian tertutup. Disediakan kain jika pengunjung mengenakan pakaian yang tak menutupi lutut.

Tak hanya itu, karena dianggap sebagai tempat yang suci, wisatawan wanita yang tengah datang bulan dilarang memasuki kawasan Parahyangan Somaka Giri.

"Setiap wisatawan boleh berada di sini. Saya akan doakan semoga beroleh keselamatan dan kedamaian," sebut Semi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com