Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Baru, 10 Negara Ini Punya Tradisi Bersantap Unik

Kompas.com - 14/12/2018, 14:08 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Sumber CNN Travel


JAKARTA, KOMPAS.com - Perayaan tidak lengkap tanpa makanan. Begitu pula dengan perayaan tahun baru. Di Indonesia, perayaan tahun baru biasa diisi dengan acara barbeque atau membakar daging dan hidangan laut.

Beda negara, beda pula tradisi makan di momen tahun baru. Namun satu yang pasti, biasanya bersantap di perayaan tahun baru dilakukan bersama keluarga atau rekan. Berikut tradisi bersantap di momen tahun baru:

1. Amerika Serikat Bagian Selatan

Amerika Serikat bagian selatan akan menyantap makanan bernama Hoppin' John. Ini adalah daging babi yang dimasak dengan kacang hitam yang menjadi simbol koin. Disantap bersama nasi, kacang hijau (simbol dari warna uang), dan roti jagung (simbol warna emas). Makanan ini dianggap dapat membawa keberuntungan di tahun baru.

2. Spanyol

Kalau melihat orang Madrid di Spanyol beramai-ramai makan anggur saat pergantian tahun, jangan heran. Sebab ini menjadi kebiasaan dari abad ke 20. Konon tradisi ini dimulai dari para produsen anggur dengan panen yang berlimpah.  

Setiap jam berdentang pada pergantian tahun baru, maka ada satu anggur yang disantap. Total ada 12 anggur yang dimakan per orang.

3. Meksiko

Orang meksiko akan menyantap tamales, atau adonan tepung jagung diisi daging dan keju, dibungkus dengan pelepah jagung atau daun pisang, kemudian dikukus. Sekilas bentuknya mirip pepes di Indonesia.

Pada malam menuju pergantian tahun baru, sangat mudah menemukan tamales dijual di restoran sampai pinggir jalan. Sebenarnya inti dari tamales adalah gotong royong saat pembuatan, yang masih dilakukan oleh perempuan khususnya di pedesaan Meksiko.

4. Belanda

Oliebollen yang bentuknya seperti bola donat akan disantap oleh orang Belanda saat momen tahun baru. Bola donat biasanya berisi berbagai buah kering dan disiram gula halus. Oliebollen juga menjadi makanan pinggir jalan terkenal di Belanda.

Marzipan sejenis permen yang dibentuk babi, sebagai lambang keberuntungan disantap di Jerman dan Austria.Dok. CNN Travel Marzipan sejenis permen yang dibentuk babi, sebagai lambang keberuntungan disantap di Jerman dan Austria.

5. Austria dan Jerman

Tahun baru diarayakan orang orang Austria dan Jerman dengan minum anggur merah yang dicampur kayu manis dan rempah lainnya. Sebagai teman minum mereka menyantap babi guling dan marzipan (sejenis permen) yang dibentuk layaknya babi.

Dalam bahasa Jerman dan Austria babi disebut Glücksschwein atau babi keberuntungan. Jadi sering disantap atau diberikan pada momen perayaan. Bahkan saat perayaan tahun baru, toko ritu di Vienna akan membuat berbagai roti berbentuk babi.

6. Italia

Hidangan tradisional bernama cotechino con lenticchie atau sosis yang dimasak dengan kacang-kacangan dipercaya membawa keberuntungan. Sebagaimana kacang dipercaya adalah lambang uang dan peruntungan yang baik oleh orang Italia.

Hidangan lainnya adalah kakbi babi isi, dan untuk hidangan penutup ada bola donat goreng yang disiram madu dan gula.

Mie soba asli Jepang yang terbuat dari tepung buckwheat. Foto diambil di Mapple Inn Hotel, Chiba, Jepang, Kamis (22/02/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Mie soba asli Jepang yang terbuat dari tepung buckwheat. Foto diambil di Mapple Inn Hotel, Chiba, Jepang, Kamis (22/02/2018).

7. Jepang

Tengah malam pergantian tahun baru, bersama keluarga orang Jepang akan menyantap mie soba. Tradisi ini dimulai abad ke 17, dengan anggapan mie adalah simbol kemakmuran dan keberlanjutan yang panjang. Ada juga tradisi membuat mochi sehari sebelum tahun baru di Jepang.


8. Polandia dan Negara Skandinavia

Makanan yang disantap adalah acar ikan herring yang berwarna perak. Warna ini dianggap membawa kemakmuran di tahun baru. Ada yang menyantap acara ikan herring dengan bawang atau saus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com