Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dogo Onsen, Permandian Air Panas Tertua dan Terpopuler di Jepang

Kompas.com - 29/12/2018, 09:04 WIB
Sandro Gatra,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berlibur ke Jepang tak lengkap rasanya jika belum merasakan berendam air panas yang berasal dari alam alias onsen. Ada banyak onsen di Jepang.

Jika berlibur di Kota Matsuyama, Prefektur Ehime, Anda bisa mengunjungi Dogo Onsen, permandian air panas tertua dan terpopuler di Jepang.

Dogo Onsen dibangun pada 1894. Namun, sejarah Dogo Onsen tercatat sudah dimulai sejak 3.000 tahun lalu.

Bentuk asli bangunan berlantai tiga itu masih dipertahankan hingga kini. Lantaran bersejarah, Dogo Onsen ditetapkan oleh Jepang sebagai aset budaya nasional.

Saya diajak mengunjungi Dogo Onsen di sela tur Shimanami Kaido, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Melintasi Shimanami Kaido di Jepang, Surganya Pesepeda

Salah satu ruangan untuk berendam air panas di Dogo Onsen di Kota Matsuyama, Prefektur Ehime, Jepang.dogo.jp Salah satu ruangan untuk berendam air panas di Dogo Onsen di Kota Matsuyama, Prefektur Ehime, Jepang.
Bangunan Dogo Onsen mayoritas menggunakan material kayu. Di dalamnya terdapat banyak ruangan untuk berendam maupun bersantai.

Tinggal pilih, mau menyewa ruangan privat atau umum. Ruangan privat dikenakan tarif 1.550 yen (sekitar Rp 200.000) untuk aktivitas selama 1 jam 20 menit.

Baca juga: Berlayar Mendekati Pusaran Air Laut Raksasa di Jepang

Sementara ruangan umum dikenakan tarif 1.250 yen (sekitar Rp 160.000) untuk aktivitas selama satu jam.

Berendam di Dogo Onsen sama seperti berendam di onsen pada umumnya, yakni harus tanpa pakaian. Jangan khawatir, ruangan untuk pria dan perempuan dipisah.

Setelah puas berendam, pengunjung bisa rileks di ruangan untuk bersantai. Di sana, pengunjung dipinjamkan yukata atau pakaian tradisional Jepang serta handuk. Disuguhkan pula teh hijau dan kue beras.

Khasiat Onsen

Kepercayaan masyarakat Jepang, berendam di onsen dapat menyegarkan pikiran dan jiwa. Selain itu, dapat menyembuhkan sakit sendi dan otot hingga meremajakan kulit.

Ada beberapa cerita legenda mengenai khasiat Dogo Onsen. Dikisahkan, dahulu ada seekor burung bangau sering datang untuk merendam kakinya yang terluka.

Setiap hari, burung itu merendam kakinya di sumber air panas yang menyembur dari bebatuan.

Akhirnya, kaki burung bangau itu sembuh dan kembali terbang sekuat sebelumnya.

Baca juga: Senja di Observatorium Kirosan Jepang, Panorama Sunset yang Eksotis

Orang-orang yang melihat hal itu kemudian mengikuti dan merasakan khasiatnya. Sejak saat itu, air panas di sana menjadi populer. Patung burung bangau pun dipasang di Dogo Onsen.

Salah satu ruangan untuk bersantai seusai berendam air panas di Dogo Onsen di Kota Matsuyama, Prefektur Ehime, Jepang.dogo.jp Salah satu ruangan untuk bersantai seusai berendam air panas di Dogo Onsen di Kota Matsuyama, Prefektur Ehime, Jepang.
Cerita lainnya, ada seorang dewa membawa dewa lain yang sedang sakit. Setelah berendam di air panas, dewa tersebut pulih.

Baca juga: Jelajah Kastil Matsuyama, Menikmati Panorama hingga Bunga Sakura

Untuk membuktikan dirinya sudah sehat, dewa itu menari di atas batu dan meninggalkan jejak kaki di batu.

Batu tersebut diberi nama Tamanoishi dan dipajang di sisi utara Dogo Onsen.

Kamar Mandi Keluarga Bangsawan

Bak mandi khusus keluarga bangsawa di dalam Dogo Onsen di Kota Matsuyama, Prefektur Ehime, Jepang.SANDRO GATRA/KOMPAS.com Bak mandi khusus keluarga bangsawa di dalam Dogo Onsen di Kota Matsuyama, Prefektur Ehime, Jepang.
Selain berendam, ada hal lain yang menarik di Dogo Onsen. Pengunjung bisa melihat kamar mandi yang dahulu biasa dipakai keluarga kekaisaran atau bangsawan Jepang.

Ruangan yang disebut Yushinden tersebut dibangun pada 1899. Di ruangan itu ada dua bagian. Pertama, tempat berendam air panas.

Di dalamnya ada bak mandi berukuran 2 x 2 meter yang terbuat dari granit. Batu berkualitas itu diambil dari Prefektur Kagawa.

Baca juga: Menyusuri Taman Cantik Shinshoji Zen, Jepang

Yushinden, ruangan khusus keluarga bangsawan di dalam Dogo Onsen di Kota Matsuyama, Prefektur Ehime, Jepang.SANDRO GATRA/KOMPAS.com Yushinden, ruangan khusus keluarga bangsawan di dalam Dogo Onsen di Kota Matsuyama, Prefektur Ehime, Jepang.
Kedua, ruangan untuk bersantai seusai berendam air panas. Mewahnya, dinding ruangan tersebut dicat dengan emas asli.

Menurut pengelola, ruangan itu sudah tidak dipakai lagi dan hanya untuk dipamerkan.

Puas berendam, pengunjung bisa menghabiskan waktu di sekitar Dogo Onsen. Tepat di depan Dogo Onsen, ada kawasan belanja bernama Dogo Haikara Dori yang memanjang hingga Stasiun Dogo Onsen.

Di sana dijual berbagai makanan khas daerah setempat, produk fashion, hingga suvenir.

Pengunjung juga bisa mencoba menaiki Jinrikisha alias becak khas Jepang yang mangkal di depan Dogo Onsen.

Bedanya dengan becak di Indonesia, Jinrikisha ditarik oleh pengemudi yang berada di depan. Biayanya, 1.500 yen (sekitar Rp 190.000) per orang untuk berkeliling selama 10 menit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com