KOMPAS.com - Berlibur ke Jepang tak lengkap rasanya jika belum merasakan berendam air panas yang berasal dari alam alias onsen. Ada banyak onsen di Jepang.
Jika berlibur di Kota Matsuyama, Prefektur Ehime, Anda bisa mengunjungi Dogo Onsen, permandian air panas tertua dan terpopuler di Jepang.
Dogo Onsen dibangun pada 1894. Namun, sejarah Dogo Onsen tercatat sudah dimulai sejak 3.000 tahun lalu.
Bentuk asli bangunan berlantai tiga itu masih dipertahankan hingga kini. Lantaran bersejarah, Dogo Onsen ditetapkan oleh Jepang sebagai aset budaya nasional.
Saya diajak mengunjungi Dogo Onsen di sela tur Shimanami Kaido, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Melintasi Shimanami Kaido di Jepang, Surganya Pesepeda
Tinggal pilih, mau menyewa ruangan privat atau umum. Ruangan privat dikenakan tarif 1.550 yen (sekitar Rp 200.000) untuk aktivitas selama 1 jam 20 menit.
Baca juga: Berlayar Mendekati Pusaran Air Laut Raksasa di Jepang
Sementara ruangan umum dikenakan tarif 1.250 yen (sekitar Rp 160.000) untuk aktivitas selama satu jam.
Berendam di Dogo Onsen sama seperti berendam di onsen pada umumnya, yakni harus tanpa pakaian. Jangan khawatir, ruangan untuk pria dan perempuan dipisah.
Setelah puas berendam, pengunjung bisa rileks di ruangan untuk bersantai. Di sana, pengunjung dipinjamkan yukata atau pakaian tradisional Jepang serta handuk. Disuguhkan pula teh hijau dan kue beras.
Khasiat Onsen
Kepercayaan masyarakat Jepang, berendam di onsen dapat menyegarkan pikiran dan jiwa. Selain itu, dapat menyembuhkan sakit sendi dan otot hingga meremajakan kulit.
Ada beberapa cerita legenda mengenai khasiat Dogo Onsen. Dikisahkan, dahulu ada seekor burung bangau sering datang untuk merendam kakinya yang terluka.
Setiap hari, burung itu merendam kakinya di sumber air panas yang menyembur dari bebatuan.
Akhirnya, kaki burung bangau itu sembuh dan kembali terbang sekuat sebelumnya.
Baca juga: Senja di Observatorium Kirosan Jepang, Panorama Sunset yang Eksotis
Orang-orang yang melihat hal itu kemudian mengikuti dan merasakan khasiatnya. Sejak saat itu, air panas di sana menjadi populer. Patung burung bangau pun dipasang di Dogo Onsen.
Baca juga: Jelajah Kastil Matsuyama, Menikmati Panorama hingga Bunga Sakura
Untuk membuktikan dirinya sudah sehat, dewa itu menari di atas batu dan meninggalkan jejak kaki di batu.
Batu tersebut diberi nama Tamanoishi dan dipajang di sisi utara Dogo Onsen.
Kamar Mandi Keluarga Bangsawan
Ruangan yang disebut Yushinden tersebut dibangun pada 1899. Di ruangan itu ada dua bagian. Pertama, tempat berendam air panas.
Di dalamnya ada bak mandi berukuran 2 x 2 meter yang terbuat dari granit. Batu berkualitas itu diambil dari Prefektur Kagawa.
Baca juga: Menyusuri Taman Cantik Shinshoji Zen, Jepang
Menurut pengelola, ruangan itu sudah tidak dipakai lagi dan hanya untuk dipamerkan.
Puas berendam, pengunjung bisa menghabiskan waktu di sekitar Dogo Onsen. Tepat di depan Dogo Onsen, ada kawasan belanja bernama Dogo Haikara Dori yang memanjang hingga Stasiun Dogo Onsen.
Di sana dijual berbagai makanan khas daerah setempat, produk fashion, hingga suvenir.
Pengunjung juga bisa mencoba menaiki Jinrikisha alias becak khas Jepang yang mangkal di depan Dogo Onsen.
Bedanya dengan becak di Indonesia, Jinrikisha ditarik oleh pengemudi yang berada di depan. Biayanya, 1.500 yen (sekitar Rp 190.000) per orang untuk berkeliling selama 10 menit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.