JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Tourism Crisis Center (TCC) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Guntur Sakti mengatakan, erupsi Gunung Agung yang terjadi pada Kamis (10/1/2019) pukul 19.55 WITA tak mempengaruhi kegiatan wisata dan penerbangan ke Pulau Bali, Pulau Lombok, dan sekitarnya.
“Hingga saat ini, aktivitas penerbangan di Bali dan sekitar masih tetap normal. Tidak menyebabkan hingga bandara harus ditutup. Kegiatan wisata juga masih berjalan normal,” ujar Guntur melalui keterangan tertulis, Jumat (11/1/2019).
Guntur memaparkan, berdasarkan data yang diterima Tim TCC Kemenpar dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), saat ini status Gunung Agung Level III (siaga).
Baca juga: Waktu Terbaik untuk Kunjungi Kebun Edelweis di Besakih Bali
Erupsi Gunung Agung tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi kurang lebih 4 menit 26 detik. Dilaporkan pula kolom abu tidak teramati karena kabut.
Meski demikian, lanjut Guntur, kondisi itu tak berbahaya untuk para wisatawan asal bersedia mematuhi prosedur yang telah ditetapkan.
"Selain itu, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung juga perlu berjaga dan waspada," lanjutnya.
Ia menambahkan, lokasi atau kawasan berbahaya tersebut jauh dari destinasi-destinasi wisata di Bali, seperti Kuta, Sanur, Nusa Dua, Nusa Penida, Tanah Lot, Uluwatu, dan sebagainya. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.