Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas! Sembarangan Naik Pesawat Usai Menyelam Bisa Berakibat Fatal

Kompas.com - 17/01/2019, 12:07 WIB
Sherly Puspita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi Anda para penyelam, melanjutkan perjalanan dengan pesawat usai menyelam tak dapat sembarangan dilakukan.

Dilansir dari buku panduan Open Water Diver dari Professional Association of Diving Instructors (PADI), terbang usai menyelam ada aturannya.

Untuk penyelaman tunggal atau penyelaman tanpa pengulangan, setidaknya dibutuhkan waktu jeda minimal 12 jam sebelum melakukan penerbangan.

Kemudian untuk penyelaman secara multiday atau menyelam menyelam setiap hari selama beberapa hari berturut-turut dibutuhkan waktu jeda minimal 18 jam sebelum melakukan penerbangan.

"Sedangkan untuk penyelaman yang membutuhkan dekompresi (tekanan udara yang berkurang secara tiba-tiba) harus menyediakan waktu jeda lebih dari 18 jam sebelum melanjutkan penerbangan.

Baca juga: Tak Bisa Berenang Bukan Kendala Belajar Diving

Dalam buku itu dituliskan rekomendasi ini didasarkan pada kisaran tekanan kabin pesawat pada ketinggian 600-2400 meter / 2000-8000 kaki.

"Sementara pedoman ini merupakan perkiraan terbaik yang saat ini dikenal untuk konservatif, interval permukaan yang aman sebelum terbang untuk sebagian besar penyelam," tulis buku tersebut.

Melakukan penerbangan tanpa mengikuti rekomendasi yang ditentukan dapat menyebabkan decompression sickness yang dalam kasus terparah akan menyebabkan kematian.

Lalu apa itu decompression sickness?

Untuk diketahui, selama menyelam silinder sebagai alat bantu pernafasan Anda bukanlah oksige murni. Silinder mengandung 21 persen oksigen dan 79 persen nitrogen.

Jaringan di tubuh Anda tidak menggunakan nitrogen yang Anda serap, sehingga ketika Anda bergerak naik dengan tekanan udara yang semain rendah maka akan lebih banyak nitrogen yang bisa tetap larut dalam tubuh Anda.

Nantinya sirkulasi darah normal membawa kelebihan nitrogen ke paru-paru Anda, yang keluar saat Anda mengeluarkan napas.

Jika jumlah kelebihan nitrogen berada dalam batas yang dapat diterima, tubuh kita secara normal akan menghilangkan nitrogen tanpa membahayakan selama beberapa jam ke depan.

Baca juga: Berapa Kisaran Biaya untuk Mengambil Sertifikasi Diving?

Namun jika kelebihan nitrogen dalam jaringan tubuh Anda terlalu tinggi, ketika Anda naik di permukaan, ini dapat menyebabkan gelembung nitrogen terbentuk di dalam darah dan jaringan tubuh Anda, seperti gelembung ketika Anda membuka botol soda dan melepaskan tekanan. Hal inilah yang disebut decompression sickness.

Gejala yang akan timbul jika Anda mengalami decompression sickness adalah kelumpuhan atau kebas di beberapa bagian tubuh, pusing, perasaan geli nyeri sendi dan tungkai, syok, mati rasa, sulit bernafas, kelemahan dan kelelahan yang berkepanjangan, dan dalam kasus yang parah dapat menyebabkan penderita tidak sadar hingga meninggal dunia.

Tanda dan gejala DCS mungkin jelas dan jelas, tetapi mereka kadang tak nampak, seperti tomoderate ringan, nyeri tumpul (sering, tetapi tidak perlu, pada persendian) ringan hingga sedang biasanya terjadi 15 menit hingga 12 jam setelah menyelam.

Seperti halnya aspek menyelam lainnya, Anda bertanggung jawab atas keselamatan dan perilaku menyelam Anda sendiri. Rekomendasi terbang setelah menyelam berubah ketika kita belajar lebih banyak tentang bagaimana perubahan tekanan mempengaruhi tubuh, jadi ikuti rekomendasi.

Semakin lama interval antara menyelam dan penerbangan Anda, semakin rendah risikonya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

Travel Update
Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Travel Update
5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

Jalan Jalan
Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com