Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Unboxing" Kuliner Jalur Pantura, dari Warteg sampai Garang Asem

Kompas.com - 17/01/2019, 18:08 WIB
Stanly Ravel,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menempuh perjalanan menuju kota-kota di Pulau Jawa kini makin mudah dengan adanya tol Trans Jawa. Bahkan waktu tempuh dari Jakarta sampai Surabaya yang sebelumnya harus sampai belasan jam, kini bisa dipangkas menjadi beberapa jam saja.

Namun tetap ada plus minus tersendiri bila membandingkan dengan menempuh perjalanan lewat jalur reguler, yakni Pantai Utara alias Pantura. Pengalaman ini sudah redaksi Kompas.com rasakan ketika melakukan Komparasi Trans Jawa menggunakan Mitsubishi Xpander di awal Januari 2019 lalu.

Sesuai temanya, satu unit Xpander menempuh perjalanan menuju tol Trans Jawa, sedangkan satu lagi blusukan lewat jalur legendaris Pantura. Pembahasan kami tidak hanya soal teknis seperti waktu tempuh, bahan bakar, performa kendaraan dan lain sebagainya, tapi juga wajib menyelesaikan beberapa tantangan yang diberikan, seperti menyapa dan menikmati kearifan lokal di tiap kota yang disinggahi.

Baca juga: Komparasi BBM Xpander Melintasi Jalur Trans-Jawa, Tol Versus Reguler


Kearifan lokal yang dimaksud lebih ke konten makan khas daerah, alias kuliner lokal. Nah, untuk urusan yang satu ini, tim yang berangkat ke Surabaya via Pantura jauh lebih beruntung, pasalnya hampir semua kota yang disinggahi memiliki menu makanan khas yang beraneka ragam. Sementara yang menempuh perjalanan via tol Trans Jawa, hanya menikmati makanan seadanya yang tersedia di rest area.

Jadi meski secara waktu tempuh tim Pantura harus berbesar hati melakukan perjalanan hingga 15 jam 41 menit menuju Kota Pahlawan, tapi urusan mencicipi cita rasa makanan lokal jauh lebih unggul. Sekadar informasi, tim yang melintas ke Surabaya via Trans Jawa berhasil sampai lebih dulu hanya dengan waktu waktu tempuh 9 jam 43 menit.

Nah, bicara soal santapan lokal di Pantura, aslinya cukup banyak yang bisa dirasakan. Namun karena faktor keterbatasan waktu, akhirnya tim memutuskan hanya menjajal beberapa jenis makanan menyesuaikan waktu santap, yakni siang dan malam di kota yang sedang kita lewati.

Warteg di Kota Tegal

Ada ide lucu saat kondisi perut mulai "keroncongan" jelang makan siang. Kebetulan tim saat itu sedang melintasi kota Brebes dan hendak menuju Tegal, akhirnya berinisiatif untuk mencari Warung Tegal (Warteg) di kota Tegal.

Sekaligus menjawab rasa penasaran, sebenarnya ada tidak Warteg di Kota Tegal ? lantas bagaimana rasanya dibandingkan jaringan warteg di Jakarta.

Setelah kurang lebih berputar selama 20 menit di kota Tegal, dan atas bantuan referensi dari peta digital, akhirnya tim mendapat satu rekomendasi warteg yang lokasinya berada di Jalan Kolonen Sugiono dan masih berada di lintas Pantura, yakni Warteg Moncer.

Tanpa banyak basa-basi, tim pun langsung memesan beberapa menu yang dihidangkan pada etalase kaca.

Warteg Mocer di Tegal Warteg Mocer di Tegal
Oh ya, untuk tata cara memesanya ternyata masih sama, yakni menggunakan konsep "touchscreen" dengan menunjuk pada hidangan yang akan disantap. Setelah cukup, piring berisi nasi dengan beragam lauk-pauk yang tadi sudah dipilih pun keluar dan siap disantap.

Secara sajian, rupanya tidak jauh berbeda dengan kebanyakan warteg lain. Beberapa jenis makanan standar rumahan tetap menjadi andalan, seperti oreg tempe, oreg kentang, telur balado, mie goreng, tahu dan tempe, sayur tahu, buncis, perkedel, dan lain sebagainya tetap bisa anda nikmati.

Baca juga: Kuliner Sepanjang Tol Trans Jawa, Citarasa Mal Sampai Angkringan

Untuk rasa bisa dibilang "11-12" dengan Jakarta, namun untuk harga sedikit lebih ramah, karena dengan segala menu makanan beserta tambahan minuman dan kerupuk yang disantap empat orang, tim hanya mengeluarkan dana sebesar Rp 60.000.

Durian Lokal Jalur Tengkorak Alas Roban

Halaman:


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com