JAKARTA, KOMPAS.com - Khazanah kuliner Nusantara sulit dilepaskan dari pengaruh China. Terkadang, pengaruh ini bahkan diserap secara langsung dengan hanya sedikit penyesuaian.
Dalam mengadopsi jenis bahan dan masakan China, unsur bahasa juga menjadi salah satu unsur yang diserap secara langsung.
Bakmi dan bakso merupakan contoh pangan Indonesia yang istilahnya diserap secara langsung dari kultur China. Keduanya sama-sama punya unsur “bak” dalam penyebutannya.
Lantas, apa arti “bak” dalam bakmi dan bakso?
“’Bak’ adalah istilah Hokkian untuk daging,” terang Aji Bromokusumo, pakar kuliner peranakan Tionghoa saat ditemui KompasTravel, Rabu (16/1/2019).
Istilah bakmi berarti mi dengan isian daging. Dengan begitu, mi yang tidak mengandung isian daging tidak dapat disebut bakmi. Di sisi lain, kalangan Tionghoa kerapkali juga salah kaprah soal arti “bak”, mengiranya berarti daging babi.
Pemahaman itu timbul karena daging babi merupakan daging yang lazim ditemui dalam kuliner Tionghoa. Penyebutan soto daging di Indonesia juga langsung merujuk pada pemakaian daging sapi.
“Bakso maksudnya daging yang disayat-sayat, karena daging dicincang pakai bagian tumpul pisau, tidak harus dibentuk bulat,” kata pria 46 tahun itu.
“Bakwan justru yang artinya daging bulat. “Wan” itu artinya bulat,” lanjut Aji.
Oleh karena itu, segala jenis makanan yang berawalan “bak” mestinya memiliki kandungan daging sesuai versi asalnya. Namun, modifikasi isian daging akibat situasi budaya kadang tidak terelakkan dalam proses adaptasi kuliner Tionghoa.
Contoh paling nyata ialah bakpia Yogyakarta yang terkenal. Bakpia justru khas dengan isian kacang hijaunya.
Aji menaksir, hal ini terjadi karena pada era kolonial harga daging tidak terjangkau oleh rakyat jelata. Bahan makanan yang mungkin dipakai hanyalah bahan-bahan berbasis nabati.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.