Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Limas Haji Aziz, Warisan Budaya di Kota Palembang

Kompas.com - 29/01/2019, 17:12 WIB
Sherly Puspita,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Dari luar tampilan rumah limas itu begitu megah. Rumah adat khas Sumatera Selatan ini juga tampak indah dengan beragam ukiran dan warna dominan merah dan emas yang begitu menarik.

Rumah limas ini terletak di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang, Sumatera Selatan, milik seorang warga bernama Abdul Aziz Hamid atau kerap disapa Haji Aziz.

Rumah limas milik Haji Aziz ini tampak sangat terawat. Lingkungan sekitar rumah pun tapak bersih. Memasuki ruangan pertama rumah Haji Aziz, rasanya sangat sejuk. Tak ada aroma pengap layaknya rumah adat berusia ratusan tahun.

"Saya sengaja lapisi lantai rumah ini dengan beton. Selain supaya kuat, beton juga bisa menyerap dinginnya AC yang terpasang. Jadi udara tetap sejuk dan pengunjung nyaman berada di sini," ujar Haji Aziz saat ditemui KompasTravel bersama tim Heritage Tour Archipelago Internasional baru-baru ini.

Interior Rumah Limas Haji Aziz yang terletak di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang.Kompas.com/SHERLY PUSPITA Interior Rumah Limas Haji Aziz yang terletak di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang.
Di dalam rumah, kami melihat berbagai interior khas rumah limas tertata sangat rapi. Mulai dari ruangan depan, kamar, ruang makan, semuanya menggambarkan rumah limas tempo dulu yang masih terjaga keindahannya.

Aziz mengatakan, sekitar 50 persen interior rumah limas ini merupakan barang lama yang sengaja dikumpulkan dan dirawat.

"Saya ini dulunya adalah tukang mebel. Sekitar 50 persen interior rumah ini adalah barang ama yang saya rawat. Kemudian sisanya terbuat dari karu yang usianya di atas 100 tahun," terang Aziz.

Menurut Aziz, rumah ini baru saja dibuka untuk umum sekitar setahun yang lalu. Pada saat mulai membangun rumah ini, Aziz mengaku tak terbayang akan menjadikan rumahnya sebagai salah satu destinasi wisata ikonik di Kota Palembang.

"Tadinya enggak begitu, enggak terpikir untuk jadi tempat wisata begitu. Tapi dasarnya kan saya penarikan mebel dulu sekitar tahun 1981 di Jepara, Jawa Tengah. Kemudian sekitar 1989 saya mulai bangun, kumpulkan barang-barang lama," tuturnya.

Interior Rumah Limas Haji Aziz yang terletak di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang.Kompas.com/SHERLY PUSPITA Interior Rumah Limas Haji Aziz yang terletak di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang.
Aziz menambahkan, upayanya mengumpulkan barang-barang antik khas Sumatera Selatan ini Ia lakukan atas dasar keperihatinannya melihat banyaknya pewaris rumah limas sekitar yang tak merawat warisan budaya dari pendahulunya, namun justru menjualnya demi uang.

Saat mulai mengumpulkan barang-barang antik tersebut Aziz merasa mendapatkan banyak kemudahan.

"Jadi ada saja yang memberikan informasi dan menjual barang antik, dan dananya pas kebetulan ada saja. Saya yakin ini ada campur tangan yang di atas agar saya merawat warisan busaya ini," sebutnya.

Haji Aziz, pelilik Rumah Limas yang terletak di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang.Kompas.com/SHERLY PUSPITA Haji Aziz, pelilik Rumah Limas yang terletak di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang.
Tak hanya membutuhkan waktu yang lama untuk mengumpulkan barang antik, Aziz juga membutuhkan waktu yang lama untuk melukis ornamen-ornamen di sejumlah bagian rumah limas ini.

Adalah Raden Muhammad Latif, orang yang didapuk sebagai pelukis di rumah limas milik Aziz.

"Dibutuhkan waktu lebih dari dua tahun untuk melukis di atas setiap interior rumah ini. Semuanya murni dikerjakan dengan tangan, tidak ada mesin dan sebagainya," tutur Aziz.

Ia berharap, kelak anak cucunya mengerti pentingya melestarikan salah satu warisan budaya daerah ini dan terus merawat rumah limas agar tetap dikenal generasi yang akan datang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com