KOMPAS.com - Solo memang bukan sebuah kota besar. Namun, kota di Jawa Tengah ini mempunyai sisi menariknya sendiri, salah satunya dapat Anda temui ketika Tahun Baru Imlek seperti saat ini.
Ribuan lampion menghiasi jalanan sekitar 2 kilometer, yang membentang dari Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan RE Martadinata. Di Jalan RE Martadinata tersebut, berdiri sebuah Kelenteng Tien Kok Sie di wilayah Sudiroprajan.
Sudah menjadi kebiasaan apabila setiap Tahun Baru Imlek tiba, lokasi ini akan dipadati pengunjung yang ingin menikmati atau sekadar berswafoto dengan lampion cantik berwarna-warni.
Tak jauh dari kelenteng tersebut, terdapat Kali Pepe yang beberapa akhir tahun ini dikembangkan sebagai salah satu tempat wisata saat Imlek.
Perahu wisata dengan hiasan khas Imlek dioperasikan di sana. Perahu tersebut dapat dinaiki masyarakat umum. Perahu melaju di aliran Kali Pepe yang tak luput dari hiasan lampu lampion membentang dari sisi kiri ke kanan sungai.
Tiket menaiki perahu ini pun cukup terjangkau, hanya dengan Rp 10.000 per orang pengunjung dapat menikmati aliran sungai menaiki perahu dengan durasi 20-30 menit sekali jalan.
Baca juga: Grebeg Sudiro, Wujud Harmonisasi Pembauran Budaya Jawa-Tionghoa
"Sudah (ada wisata perahu) empat tahun. Tiap Imlek pasti ada perahu wisatanya," kata Sugiman saat ditemui Kompas.com, Minggu (3/2/2019).
Terdapat dua jenis perahu yang dioperasikan di Kali Pepe ini, yaitu pengoperasian secara manual dengan didayung dan perahu mesin.
Sugiman merupakan pemilik perahu yang mengoperasikannya dengan cara didayung. Ia mengoperasikan perahunya ketika siang hingga sore hari.
"Mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB. Saya pulang istirahat sebentar, pukul 15.00 mulai lagi," kata dia.
Sementara saat malam hari perahu wisata yang dioperasikan merupakan perahu mesin milik pengelola. Perahu mesin tersebut mulai beroperasi pukul 18.00 WIB.
Baca juga: Kelenteng Tien Kok Sie, Pusat Peringatan Imlek di Kota Solo...
Saat Minggu tiba, masyarakat terlihat memadati lokasi wisata ini. Di sebelah jembatan terdapat tangga untuk turun menuju lokasi keberangkatan perahu.
Setiap kali jalan, perahu hanya muat untuk enam-delapan orang, sehingga beberapa orang terlihat menunggu giliran untuk menaiki perahu wisata tersebut.
"Tiap Minggu agak ramai. Harian biasa kosong, atau ada satu atau dua (orang). Kalau ada karnaval, laris," ujar Sugiman.
Tidak ada loket pembelian tiket, melainkan penumpang perahu nantinya hanya perlu membayarkan sejumlah uang tersebut setelah selesai menaiki perahu. Tentunya, keramaian ini juga mendulang pundi-pundi rupiah yang diperoleh pemilik perahu.
Di sekitar lokasi keberangkatan perahu wisata ini berjajar lapak penjual makanan dan minuman. Harga makanan dan minuman yang dijual di sana pun cukup terjangkau.
Baca juga: Hujan Jadi Ladang Rezeki bagi Pedagang Plastik di Grebeg Sudiro Solo
Ferry (30), ibu dua anak asal Sukoharjo mengaku antusias terhadap perahu wisata yang ada di Kali Pepe.
"Tertarik. Sebenarnya kemarin-kemarin mau ke sini, tapi kalau malam kan macet," kata Ferry.
Ia mengaku, baru kali pertama menaiki perahu wisata tersebut. Kedua anaknya pun juga terlihat begitu antusias.
"Rencananya mau naik kapal juga, pertama (mencoba). Anak-anak senang," ujar dia.
Pengunjung lain, warga Bandung, Jawa Barat, Arthur (9) juga mengaku antusias dan tertarik dengan wisata perahu Kali Pepe.
Meskipun hampir setiap tahun ketika libur Imlek keluarganya mengunjungi Solo, ini merupakan kali pertama ia berencana mencoba perahu wisata di Kali Pepe.
"(Tahu perahu wisata) dari internet. Hampir tiap tahun ke sini. Tapi, ini pertama kali saya tahu (lihat perahu wisata). Pengin. Penasaran," kata Arthur.
Iin Kusumawati (23) warga Sragen, Jawa Tengah mengaku tertarik setelah melihat dari unggahan di media sosial mengenai wisata Sungai Pepe ini. Ia mengatakan, baru pertama ini mencoba naik perahu wisata.
"Hanya dengan Rp 10.000 menurut saya sih murah, walaupun hanya kurang lebih 500 meter," kata Iin.
Menurut dia, pengelola wisata sudah bagus, namun perlu ditingkatkan terutama bagian antrean.
"Manajemen sudah bagus, tapi harus ditingkatkan lagi untuk mengatur antreannya agar bisa terorganisir," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.