Satu hal yang harus dipatuhi Jaka Tarub adalah ia dilarang membuka penanak nasi saat beras sedang dimasak. Akan tetapi, Jaka Tarub yang penasaran karena berasnya tidak kunjung habis pun membuka penanak nasi.
Akibat perbuatan Jaka Tarub, satu butir beras tidak berubah menjadi nasi untuk satu keluarga. Setelah kejadian itu, Nawang Wulan harus menggunakan takaran beras seperti biasa saat menanak nasi untuk keluarganya.
Asal nama Srambang
Karena menggunakan takaran beras yang semestinya, lama kelamaan persediaan beras Jaka Tarub pun semakin habis. Saat itulah Nawang Wulan menemukan kembali selendangnya yang ternyata disembunyikan di dasar tempat penyimpanan beras.
Sang bidadari yang menemukan kembali selendangnya pun berpamitan kepada Jaka Tarub untuk kembali lagi ke khayangan. Konon momen perpisahan ini berlangsung di Air Terjun Srambang, tempat mereka bertemu pertama kali.
Baca juga: Jelajah Air Terjun Sekar Langit, Tempat Jaka Tarub Bertemu Bidadari
Saat berpamitan, Jaka Tarub meminta istrinya berjanji untuk sering menengok dirinya dan anaknya yang bernama Nawangsih. Kata menengok dalam bahasa Jawa adalah nyambangi.
Begitulah kisah asal nama Srambang pada air terjun ini yang berasal dari kata sambang atau nyambangi dengan arti menengok atau menyambangi dalam bahasa Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.