Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Bale Nagi, Ajang Promosi Pariwisata Flores Timur

Kompas.com - 14/04/2019, 09:03 WIB
Nansianus Taris,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

LARANTUKA, KOMPAS.com - Sabtu (6/4/2019), saya bersama jurnalis dari Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur berkesempatan melakukan tour ke Pantai Oa dan Pantai Rako di Kabupaten Flores Timur.

Kami memutuskan menikmati akhir pekan di Pantai Oa dan Rako yang konon kedua pantai ini disebut-sebut cantik seperti gadis manis yang masih perawan.

Dari kota Maumere kami berangkat pukul 07.00. Cuaca pagi itu memang cerah. Motor yang kami tumpangi pun bisa melaju dengan cepat.

Tepat pukul 09.00 kami tiba di Hokeng, sebuah kampung yang letaknya di bawah kaki Gunung Lewotobi, Kecamatan Wulanggitang.

Baca juga: Pesona Indonesia 2019 di Oecusse Timor Leste Berlangsung Meriah

Kami istirahat sejenak di salah satu rumah teman jurnalis yang berasal dari kampung Hokeng. Kami disuguhkan dengan kopi khas Hokeng yang terkenal dengan sebutan "kopi leworok".

Sambil menikmati enaknya kopi leworok, kami mendengar cerita dari salah satu tokoh muda Kampung Hokeng bahwa di Pantai Oa sedang diselenggarakan Festival Bale Nagi. Semangat kami untuk pelisir ke Pantai Oa dan Pantai Rako pun semakin membuncah.

"Kita jalan sudah. Sekalian kita liput Festival Bale Nagi itu," ujar salah seorang teman jurnalis.

Kami pun melanjutkan perjalanan menuju Pantai Oa dan Rako. Letaknya tidak cukup jauh dari Kampung Hokeng. Kalau dengan kendaaran bermotor, dalam waktu 30 menit kita bisa sampai di 2 pantai ini.

Baca juga: Dive Trip ke Pulau Atauro di Timor Leste

Siang itu di Pantai Oa suasana tampak ramai. Ribuan warga tengah mengikuti meriahnya Festival Bale Nagi. Beraneka tarian, musik, adat dipentaskan dalam festival ini.

Ikut memeriahkan juga, masyarakat setempat berjualan kuliner khas desa, ada pula yang memamerkan kain tenun adat kepada pengunjung yang hadir.

"Bale Nagi artinya pulang kampung. Melalui beragam pentas yang digelar Festival Bale Nagi, kita ingin promosikan potensi wisata di Flores Timur. Ini adalah event perdana sebagai sarana promosi potensi wisata di Flores Timur," ujar Bupati Flotim, Anton Gege Hadjon dalam acara Festival Bale Nagi, Sabtu (6/4/2019).

Bupati Flores Timur, Anton Gege Hadjon membuka Festival Bale Nagi di Pantai Oa, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (6/4/2019).KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Bupati Flores Timur, Anton Gege Hadjon membuka Festival Bale Nagi di Pantai Oa, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (6/4/2019).
Ia mengatakan, gagasan awal penyelenggaraan Festival Bale Nagi itu berdasarkan banyak keluhan para wisatawan yang datang selama prosesi "Semana Santa".

Baca juga: Menjelajahi Kawasan Wisata Pantai Selatan di Pulau Flores

Selama ini para wisatawan yang datang mengikuti prosesi Semana Santa selalu mengeluh akan minimnya tempat wisata untuk dinikmati selama berada di Larantuka, Flores Timur.

"Dengan terselenggaranya Festival Bale Nagi dengan berbagai atraksi aneka budaya, diharapkan para wisatawan bisa memiliki nilai lebih saat berkunjung ke Flotim. Artinya, para pengunjung tidak hanya menyaksikan prosesi Semana Santa, tetapi ada paket wisata lain untuk dikunjungi," kata Bupati Anton.

Baca juga: Kisah Mistis Tiwu Ndeghar Peka, Hanya Ada di Flores Barat

Ia menambahkan, tujuan lain dari Festival Bale Nagi adalah bagaimana pemerintah merangsang masyarakat agar terlibat aktif melestarikan budaya dan ekonomi berbasis wisata.

"Tujuan akhir dari festival itu lebih pada pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pariwisata. Sehingga konsep kita adalah pariwisata berbasis masyarakat," ungkapnya.

Anton berharap, dengan penyelenggaraan Festival Bale Nagi yang membutuhkan dana sebanyak Rp 530 juta itu, segala potensi wisata seperti budaya, karya seni,  kuliner, tenun ikat, dan wisata alam di Flotim bisa diketahui dunia luar.

Sementara itu, Kepala Desa Pantai Oa, Damianus mengatakan pihaknya sudah serius menata Pantai Oa sejak tahun 2016.

"Sejak tahun 2016, kami sudah mengucurkan dana untuk penataan pantai ini. Jalan dan halaman tempat parkir kendaraan kami tata dengan baik. Kemudian, kami juga sudah bangun 2 kamar mandi dan 2 MCK," ungkat Damianus.

Damianus mengatakan, kunjungan wisatawan di pantai membeludak pada saat hari libur besar. Terkadang juga riuh ramai pengunjung pada akhir pekan.

"Setiap pengunjung, kami tarik retribusi. Untuk sepeda motor Rp 5 ribu dan untuk mobil Rp 10 ribu. Ini kami mulai tahun 2016," kata Damianus.

Ia mengungkapkan, hasil retribusi dari setiap pengunjung dikumpulkan untuk pengembangan penataan Pantai Oa, seperti pembangunan lopo-lopo dan pengembangan tempat untuk kuliner lokal.

Festival Bale Nagi di Pantai Oa, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (6/4/2019).KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Festival Bale Nagi di Pantai Oa, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (6/4/2019).
"Harapan besar kami adalah menjadikan Pantai Oa ini jadi tempat wisata yang mendunia dan banyak diminati para wisatawan," ungkap Damianus.

Damianus mengatakan, masih ada yang perlu dibenahi di Pantai Oa, yakni infrastruktur jalan dan listrik.

"Jalan masih ada yang rusak. pasokan istrik juga belum masuk di Pantai Oa ini. Sehingga harapan kami, semoga dengan adanya Festival Bale Nagi di Pantai Oa, tahun ini jalan bisa diperbaiki dan jaringan listrik bisa masuk," katanya.

"Memang kita sudah ajukan ke Pemda Flotim, jawabannya tahun ini jalan dan listrik pasti masuk di desa ini," tambah Damianus.

Untuk diketahui, Festival Bale Nagi berlangsung selama 3 pekan. Festival ini mulai diselenggarakan tanggal 6-27 April 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com