Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keajaiban Alam Pegunungan Pelangi Ternyata Juga Ada di Peru

Kompas.com - 09/05/2019, 08:06 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Biasanya, pelangi akan muncul di langit setelah hujan. Fenomena munculnya pelangi tersebut disebabkan oleh pembiasan cahaya matahari oleh titik-titik air hujan.

Namun, ternyata pelangi tak hanya ada di langit. Dunia yang luas menyimpan berbagai keunikan dan keajaiban alam. Salah satu keunikan dan keajaiban alam itu adalah fenomena pegunungan pelangi.

Baca juga: Pesona Menakjubkan Salar de Uyuni, Cermin Langit Raksasa di Bolivia

Sesuai namanya, fenomena gunung pelangi benar-benar menyajikan panorama berupa pegunungan yang berwarna-warni. Fenomena alam ini terjadi secara alami, bukan merupakan editan atau buatan manusia.

Pegunungan pelangi ada di Peru, yakni Gunung Vinicunca. Fenomena alam ini dekat dengan Kota Cusco, Peru. Wisatawan yang ingin menyaksikan keindahan gunung pelangi ini biasanya memulai perjalanan dari kota itu.

Dampak pemanasan global

Satu hal yang perlu diketahui adalah, fenomena gunung pelangi di Negara Peru ini ternyata bisa disaksikan karena dampak pemanasan global. Beberapa tahun yang lalu, tidak ada wisatawan di Cusco karena hanya ada pegunungan bersalju di sana.

Pemanasan global kemudian membuat salju dan gletser yang menutupi pegunungan menjadi mencair. Menghilangnya lapisan salju pun membuat fenomena pegunungan pelangi menjadi terlihat.

Keberadaan pegunungan pelangi pun membuat Cusco ramai oleh wisatawan. Kini bisnis wisata menuju Gunung Vinicunca begitu berkembang di kota itu karena banyaknya wisatawan yang penasaran dengan fenomena keajaiban alam tersebut.

Keajaiban fenomena alam pegunungan pelangi

Dilansir dari Theculturetrip, warna pelangi tersebut disebabkan oleh pelapukan mineralogi. Warna merah menunjukkan adanya kadar besi oksida yang ada di sana. Pegunungan pelangi ini pun bisa dibilang sebagai endapan yang kaya akan besi.

Fenomena tersebut mirip dengan karat pada besi yang terjadi karena proses oksidasi. Endapan kaya zat besi juga akan berubah warna jika terkena oksigen dan air.

Sebelumnya, lapisan unik ini telah tersembunyi di bawah pembekuan gletser Pegunungan Andes dan baru sekarang bisa untuk dilihat.

Gunung ini juga bisa untuk aktivitas pendakian. Namun, hendaknya wisatawan yang berniat mendakinya mempersiapkan diri karena ketinggian gunung mencapai sekitar 6.384 meter di atas permukaan laut.

Baca juga: 5 Fenomena Alam Paling Memukau di Dunia

Perjalanan bisa memakan waktu beberapa hari. Salah satu cara terbaik untuk mendaki gunung pelangi adalah melalui operator tur. Beberapa operator tur akan menawarkan perjalanan dengan menunggang kuda.

Selain itu, waktu terbaik untuk melakukan pendakian adalah pada musim kemarau antara Bulan Mei sampai Septermber. Pendaki juga hendaknya sopan dan sesuai tradisi setempat karena Gunung Vinicunca dianggap suci oleh orang Peru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com