Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liburan di Maumere? Jangan Lupa Mampir ke Kedai Kopi Kampung

Kompas.com - 10/05/2019, 16:11 WIB
Nansianus Taris,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Di Indonesia, minum kopi atau ngopi saat ini bisa dibilang tidak lagi sebagai penghilang rasa ngantuk, tetapi sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup.

Tidak heran, ketika di kota-kota di Indonesia mulai menjamur bisnis membuka kedai kopi.

Tak terkecuali di kota Maumere, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Geliat bisinis membuka kedai kopi ini sudah mulai digandrungi banyak orang khususnya kaum muda.

Rabu (8/5/2019), saya berkesempatan menyeruputi kopi sore di sebuah kedai kopi yang baru dibuka bulan April 2019. Nama kedai itu Kedai Kopi Kampung. Saya mengetahui nama kedai ini melalui akun facebook seorang teman jurnalis di Maumere.

Baca juga: Berlibur di Labuan Bajo, Pesepak Bola Arjen Roben Beli Kopi Flores

Tepat pukul 16.00 saya tiba di kedai kopi itu dan disambut senyum serta sapaan ramah hangat seorang wanita berkulit hitam manis.

Ia lalu mengajak saya duduk sambil mengucapkan selamat datang di kedai kopi kampung itu. Dua menit berselang ia menawarkan saya minum kopi.

Baca juga: Gerakan Sejuta Cangkir Kopi Flores Pecahkan Rekor Muri

Tidak lama kemudian ia muncul dengan membawa secangkir kopi. Lalu mengajak saya menyeduh kopi itu dengan gula yang sudah disiapkan di atas meja. Wanita ini memang begitu ramah dengan semua tamu yang datang. Namanya Elisia Digma Dari. Ia biasa disapa kaka Elis.

Sambil menyeruputi kopi, saya menyentil kaka Elis tentang bagaimana cerita awal membuka kedai kopi kampung itu di kota Maumere.

Para tamu menikmati kopi sambil berdiskusi di Kedai Kopi Kampung, Maumere Flores, Nusa Tenggara Timur, Rabu (8/5/2019). KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Para tamu menikmati kopi sambil berdiskusi di Kedai Kopi Kampung, Maumere Flores, Nusa Tenggara Timur, Rabu (8/5/2019).
Berawal dari Rasa Keterpanggilan

Elis menceritakan, ia membuka kedai kopi kampung itu pada awal April 2019 secara mendadak. "Idenya mendadak sekali saya membuka kedai kopi ini," ucap Elis kepada Kompas.com.

Ia menuturkan, meski terbilang dadakan, tentu membuka kedai kopi karena berbagai alasan dengan melihat fakta.

Elis mengatakan, saat ini hampir susah sekali di Maumere mendapatkan tempat-tempat bagi anak-anak pariwisata untuk training di Maumere.

Ia melanjutkan, dari 2001 sampai 2010, Maumere itu menjadi basis tempat dari seluruh sekolah kejuruan.

"Sejak Labuan Bajo dengan sail komodo, new seven wonder, jadi kiblatnya berubah. Maumere kehilangan jati diri. Kantornya sudah tidak ada. Anak-anak cari tempat praktik sangat sulit. Anak-anak dari Maumere harus pergi ke Bali, Makassar, dan Labuan Bajo. Karena tempat praktik untuk travel agent sudah tidak ada," ungkap Elis.

Ia mengatakan, selama ini banyak permintaan dari sekolah kejuruan agar membuka tempat praktik.

"Saya kan belum ada kantor. Akhirnya saya berpikir, bagaimana caranya. Karena jiwa saya di pariwisata, saya melihat anak-anak butuh ditampung. Jadi, ide buka kedai kopi ini, sudah bisa jadi tempat kumpulnya anak-anak. Di sini saya bisa bagikan pengetahuan dengan mereka," ujar Elis.

Para tamu menikmati kopi sambil berdiskusi di Kedai Kopi Kampung, Maumere Flores, Nusa Tenggara Timur, Rabu (8/5/2019). KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Para tamu menikmati kopi sambil berdiskusi di Kedai Kopi Kampung, Maumere Flores, Nusa Tenggara Timur, Rabu (8/5/2019).
Ia menerangkan, konsep yang diuat adalah kedai kopi kampung. Dan sangat kampungan. Mulai dari wadah dan ornamen-ornamen yang ada menggambarkan kehidupan orang Flores zaman dulu.

Saat ini juga,  minum kopi sudah sudah menjadi kebutuhan. Tetapi, orang sulit menemukan warung kopi khas Flores. Di banyak restoran hanya menyediakan kopi pabrik yang didatangkan dari luar.

"Flores ini kan hutan kopi. Tetapi, kenapa kita harus minum kopi pabrik. Jadi kopi ini saya buka sebagai sarana berkumpul orang-orang di sini dengan harga yang ramah di kantong. Kita bisa diskusi. Sehingga ada nilai edukasi dari kopi kampung ini," ungkap Elis.

Menurut Elis, saat ini orang mulai lupa dengan kopi. Anak muda di Flores harus diberi pemahaman tentang kopi. Mulai dari rawat pohonnya, kasih pupuk, panen, jemur, goreng pakai kuali tanah, tumbuk.

"Proses ini harus diterangkan agar mereka tidak hanya tahu beli kopi sachet di kios-kios. Proses kopi ini setengah mati tetapi harganya terus jatuh," tutur Elis.

Selain itu, ia membuka kedai kopi kampung itu agar membantu para petani kopi di Kabupaten Sikka.

Ia membeli kopi para petani yang dijual di pasar-pasar dalam kota Maumere.

"Saat ini saya merasa bangga, sebelumnya kopi di pasar dibeli dengan harga Rp 29.000. Saat ini saya belinya dengan Rp 36.000. Artinya, sasaran kita sudah capai. Yang makmur harusnya petani kopi. Ini bisa jadi motivasi bagi para petani kita. Kalau harga kopi bagus, pasti mereka akan rawat terus," paparnya.

Para tamu menikmati kopi sambil berdiskusi di Kedai Kopi Kampung, Maumere Flores, Nusa Tenggara Timur, Rabu (8/5/2019). KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Para tamu menikmati kopi sambil berdiskusi di Kedai Kopi Kampung, Maumere Flores, Nusa Tenggara Timur, Rabu (8/5/2019).
Ia mengungkapkan bahwa kopi yang disuguhkan di kedai kopi kampung itu dibeli langsung dari biji kopi pada penjual di pasar di Kota Maumere. Hal itu sangatlah beralasan.

"Saya punya alasan tersendiri. Petani sudah jauh-jaih sewa transportasi dari kampung untuk menjual kopi. Kita harus beli di mereka. Minimal mereka bisa terbantu untuk bayar bemo pulang," ungkapnya.

Ia juga selalu menjelaskan kepada setiap kali ada tamu yang berkunjung tentang kopi kampung, termasuk tamu luar negeri.

"Mereka suka dengan nama itu. Mengapa disebut kampung, ya, karena ini wadahnya orang kampung, seduhnya seperti orang kampung, proses kopinya secara tradisional, dan suasana kedai juga seperti di kampung. Ini suasana kampung di tengah kota. Orang di kampung kan kalau minum kopi duduk melingkar sambil diskusi," jelasnya.

Sejak bukanya kedai kopi kampung itu pengunjung selalu ada, meskipun ada hari yang jumlah tamunya hanya 1 dan 2 orang.

Terkait pemasukan sementara, ia enggan mengomentari lebih jauh. Paling penting adalah konsep dan sasaran tercapai. Semua kalangan bisa menikmati kopi di kedai kopi kampung.

"Anak-anak sekolah, tukang ojek, dan orang-orang kecil bisa datang minum kopi di sini," ungkapnya.

Ia menambahkan, di Kedai Kopi Kampung tamu bisa menikmati kopi ditemani makanan lokal yakni pisang goreng. Ada pisang yang digoreng di kedai dan dititip dari teman dari luar.

Para tamu menikmati kopi sambil berdiskusi di Kedai Kopi Kampung, Maumere Flores, Nusa Tenggara Timur, Rabu (8/5/2019). KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Para tamu menikmati kopi sambil berdiskusi di Kedai Kopi Kampung, Maumere Flores, Nusa Tenggara Timur, Rabu (8/5/2019).
Ke depan, Elis berencana akan mengadakan demo proses membuat biji menjadi tepung kopi. Mulai dari proses awal sampai akhir ala orang kampung.

Elis menuturkan, selama ini ia mempromosikan keberadaan Kedai Kopi Kampung melalui media sosial seperti facebook, whattsapp, dan instagram.

Bagi penikmat kopi di kota Maumere, silakan berkunjung ke Kedai Kopi Kampung. Letaknya sangat strategis karena berada di jantung kota Maumere tepatnya di Jalan Moa Toda, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka.

Anda bisa menyeruput kopi sambil berdiskusi dengan kolega di kedai kopi ini.

Kusus bagi tamu-tamu asing yang ingin menikmati kopi kampung khas Flores, apabila berkunjung ke Maumere, jangan lupa mampir di Kedai Kopi Kampung milik Elis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com