Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Tradisi Malam Selikuran Keraton Surakarta Hadiningrat

Kompas.com - 26/05/2019, 17:03 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

SURAKARTA, KOMPAS.com – Ada yang berbeda dengan suasana Keraton Surakarta pada Sabtu malam (25/5/2019) usai shalat tarawih sekitar pukul 20.00 WIB. Keraton yang biasanya lengang menjadi cukup ramai oleh ratusan prajurit dan abdi dalem.

Keramaian tersebut disebabkan acara Keraton Surakarta, yakni Malam Selikuran. Dalam bahasa Indonesia selikur memiliki arti dua puluh satu sehingga Malam Selikuran berarti Malam Dua Puluh Satu.

Baca juga: Melihat Kemeriahan Acara Kirab Peringatan Naik Tahta Raja Surakarta

Sesuai dengan namanya, Malam Selikuran merupakan tradisi Keraton Surakarta dalam menyambut malam ke-21 atau 10 hari terakhir Bulan Ramadhan. Menurut ajaran Islam, terdapat malam kemuliaan di 10 hari Bulan Ramadhan yang disebut Lailatul Qadar.

Malam Lailatul Qadar jatuh di salah satu malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir Bulan Ramadhan. Di malam ini, mereka yang beribadah akan mendapat pahala yang sama dengan nilai ibadah selama 1.000 bulan.

Jalannya Malam Selikuran Keraton Surakarta

Tradisi Malam Selikuran Keraton Surakarta dilakukan dengan melakukan kirab atau mengarak 1.000 tumpeng yang dibawa oleh para abdi dalem. Selain itu, jalannya kirab semakin meriah karena para abdi dalem turut membawa lampu ting.

Baca juga: Mudik ke Solo, Jangan Lewatkan Naik Kereta Uap Kuno Jaladara

Selanjutnya, para abdi dalem, prajurit keraton, kerabat, hingga keluarga Keraton Surakarta turut berjalan kaki mengiringi tumpeng yang diarak. Rute kirab diawali dari Kori Kamandungan Lor Keraton Surakarta.

Peserta Kirab Malam Selikuran Keraton Surakarta.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Peserta Kirab Malam Selikuran Keraton Surakarta.
Namun titik akhir kirab Malam Selikuran tahun 2019 ini berbeda dari sebelumnya. Jika sebelumnya titik akhir ada di Taman Sriwedari, maka tahun ini titik akhir ada di Masjid Agung Surakarta.

Setelah sampai di Masjid Agung, para peserta kirab duduk dan melakukan doa bersama. Doa tidak hanya ditujukan untuk kemakmuran Keraton Surakarta saja, tetapi juga untuk kemakmuran dan keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca juga: Jelajah Kotagede, Cikal Bakal Keraton Surakarta dan Yogyakarta

Usai doa bersama berakhir, tumpeng kemudian dibagikan kepada para peserta dan masyarakat yang ada di sekitar Masjid Agung. Setelah itu, peserta kirab kembali lagi ke Keraton Surakarta.

Nasi Tumpeng Malam Selikuran Keraton Surakarta yang Dibagikan Kepada Peserta Kirab dan Masyarakat.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Nasi Tumpeng Malam Selikuran Keraton Surakarta yang Dibagikan Kepada Peserta Kirab dan Masyarakat.
Menurut Pengageng Parentah Keraton Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Dipokusumo saat ditemui KompasTravel di Keraton Surakarta (25/5/2019), Malam Selikuran tahun ini diadakan di Masjid Agung karena sedang ada perbaikan di Taman Sriwedari.

Gusti Dipo (sapaan akrab KGPH Dipokusumo) melanjutkan, jika perbaikan di Taman Sriwedari sudah selesai, maka Malam Selikuran akan dikembalikan lagi seperti awal, yakni dengan rute kirab dari Keraton Surakarta sampai Taman Sriwedari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com