Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta tentang Danau Toba, Erupsi Purba hingga Danau Vulkanik Terbesar di Dunia

Kompas.com - 01/08/2019, 18:16 WIB
Nur Rohmi Aida,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Selama tiga hari, Presiden Jokowi mengunjungi semua titik wisata yang ada di kawasan Danau Toba, baik di Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Simalungun, Tobasa, dan Samosir.

Danau Toba sendiri merupakan danau yang populer di Sumatera Utara dengan pemandagan alam kawasannya yang mutlak tak bisa ditawar.

Hamparan hijau perbukitan di sekitarnya, serta biru danau dengan Pulau Samosir yang berada di tengah adalah gambaran keindahan tempat ini.

Namun di balik semua pesona keindahan itu, terdapat beberapa fakta seputar Danau Toba yang tak banyak orang tahu. Berikut rangkuman KompasTravel.

1. Toba adalah gunung

Danau Toba menyimpan keajaiban. Di balik bentangan danaunya yang luas nan elok, Danau Toba ternyata merupakan sebuah gunung.

Van Bemmelen, geolog Belanda yang pada 1939 untuk pertama kali mengemukakan bahwa Toba adalah gunung api.

LokasiDanau Toba terbentuk, dulunya merupakan sebuah gunung yang kemudian meletus hebat. Kini, Gunung api raksasa (supervolcano) bersemayam di bawah Danau Toba (baca:Kaldera Toba).

Setelah meletus hebat, Kaldera Toba tertutup bebatuan beku. Air kemudian mengisi kaldera hingga membentuk danau.

2. Riwayat erupsi ourba

Danau Toba terbentuk akibat letusan dahsyat Gunung Toba yang meletus sekitar 74.000 tahun yang lalu.

Dilaporkan Kompas (12/10/2011) CA Chesner, geolog dari Eastern Illiois University, menyebutkan, Toba melontarkan 2.800 kilometer kubik magma.

Letusan ini berskala 8 dalam Volcano Explosivity Index (VEI), terkuat dalam dua juta tahun terakhir. Luncuran awan panas letusan Toba, mencapai area seluas 20.000 km persegi.

Awan panas itu menimbun nyaris seluruh daratan Sumatera mulai dari Samudera Hindia di sebelah barat hingga Selat Malaka di sebelah timur dengan ketebalan material rata-rata 100 meter dan di beberapa area mencapai 400 meter.

3. Cerita rakyat yang beredar

Cerita rakyat yang beredar, Danau Toba berasal dari cerita seorang pria bernama Toba yang sedang mencari ikan di sungai.

Suatu kali, kail si pemuda tersangkut pada seekor ikan mas, yang tiba-tiba berubah menjadi perempuan cantik. Si pemuda pun memperistri perempuan tersebut.

Dengan syarat, ia tidak boleh membeberkan asal-usul istrinya kepada siapapun. Hingga suatu hari, saat si pemuda sudah memiliki anak, suatu kali ia kesal terhadap anaknya. Saking kesalnya, ia secara tak sengaja berujar “Dasar anak ikan !”

Seketika itu juga bumi berguncang. Gempa melanda. Air membuncah dari tanah yang rekah.

Hujan turun dengan lebat. Si Toba tersadar dan menyesal. Umpatannya membuka rahasia tentang asal-usul istrinya yang seharusnya ditutup rapat.

Namun, segalanya terlambat. Sang ibu yang kecewa kembali menjadi ikan. Dia melompat ke genangan air yang telah menjelma menjadi danau besar.

Belakangan, danau itu dinamakan Tao Toba. Adapun sang anak, atas petunjuk ibunya, selamat dengan mendaki bukit tinggi di tengah danau, yang belakangan dikenal sebagai Pulau Samosir. 

3. Pulau di atas pulau, dan danau di atas danau

Keunikan yang ada pada Danau Toba lainnya adalah memiliki pulau di atas pulau dan danau di atas danau.

Pulau Samosir yang berada di atas Pulau Sumatera, serta Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang yang berada di atas Danau Toba.

4. Pulau Samosir di Danau Toba merupakan dasar danau yang terangkat

Diberitakan Kompas.com (12/10/2011), Pulau Samosir diungkapkan ahli sebagai dasar danau yang terangkat.

Hal ini dilihat dari ditemukannya fosil ganggang yang ada di banyak tempat di tanah Pulau Samosir.

Saat letusan hebat, dan danau mulai terbentuk, pelan-pelan ganggang hijau juga mulai tumbuh di dasar danau.

Dapur magma di bawah usai terkuras hebat saat letusan pun kembali terisi dan pelan-pelan mendesak batuan yang menyumbatnya ke atas hingga secara perlahan terbentuklah Pulau Samosir dari dasar danau yang mulai terangkat.

5. Dipercaya mengubah dunia

Letusan supervolcano Toba letusannya berdampak global. Letusan ini dipercaya mengubah
perjalanan manusia modern (Homo sapiens).

Melansir dari Kompas.com (12/10/2011), saat Toba meletus, spesies homo sapiens yang menjadi nenek moyang manusia modern nyaris punah.

Migrasi terhenti dan mereka terisolasi di suatu tempat di Afrika, seperti yang terekam dalam kemiripan genetika manusia modern di seluruh penjuru dunia.

Periode ini disebut periode population bottlenecks yang mengundang tanda tanya para ahli selama puluhan tahun, yang belakangan sering dihubungkan dengan letusan Gunung Toba.

6. Danau vulkanik terbesar di dunia

Toba merupakan supervolcano dan danau vulkanik terbesar di dunia

Danau ini dikelilingi tebing terjal berketinggian rata-rata 1.200 meter dengan titik terdalam yang terisi air mencapai 500 meter.

Pulau Samosir di tengahnya itu merupakan tempat wisata populer. Dengan panjang danau sekitar 100 kilometer dan lebar 30 km. Danau Toba merupakan raksasa yang memiliki pesona elok.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com