JAKARTA, KOMPAS.com – Dampak gempa yang mengguncang Banten pada Jumat (2/8/2019) mengakibatkan sejumlah bangunan rusak.
Data terbaru dampak gempa Banten, sekitar 200 unit bangunan mengalami kerusakan.
Bagaimana dengan hotel-hotel di kawasan Banten?
Ketua Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Banten yang juga Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Banten, Ashok Kumar menyebutkan, hotel-hotel di kawasan wisata pantai Banten tidak berdampak.
“Yang mendapat impact tingkat hunian. Hotel-hotel banyak yang sudah berkapasitas tahan gempa hingga skala 7,” ujar Ashok Kumar saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/8/2019).
Baca juga: BNPB Pastikan Seluruh Pengungsi Gempa Banten Sudah Pulang ke Rumah
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, ada calon tamu ada yang membatalkan reservasi hotel dan melakukan penjadwalan ulang.
Akan tetapi, tak sedikit pula wisatawan yang tetap bertahan dan menginap di hotel-hotel sekitar Banten.
Di kawasan Tanjung Lesung, masih ada turis Australia yang memilih bertahan pasca-gempa.
Meski demikian, ada penurunan pengunjung di sekitar kawasan Pantai Carita,Cinangka, Anyer, serta Tanjung Lesung.
“Penurunan pengunjung sampai sekitar 50 persen di area sekitar Pantai Carita, Cinangka, dan Tanjung Lesung,” kata Ashok.
Sementara, aktivitas pedagang dan wisatawan di sekitar kawasan pantai tetap berjalan.
Baca juga: Update Gempa Banten: 4 Meninggal, 223 Rumah Rusak
Ia menyebutkan, yang menjadi tantangan pasca-gempa adalah mengembalikan kepercayaan dan kekhawatiran mengingat sebelumnya pernah terjadi tsunami di kawasan Banten.
“Akan merusak perekonomian. Saat recovery menuju titik temu,bencana ada lagi. Paranoid lagi,” ujar dia.
Untuk mengatasi hal ini, ia akan melakukan pendekatan dengan meminta para pengunjung untuk menyampaikan kepada orang terdekatnya bahwa kawasan Banten aman untuk dikunjungi.
“Ya kita tidak bisa memaksa pengunjung yang memang takut. Kami mencari pengunjunjung yang tidak takut. Pendekatanya member to member,” kata Ashok.