Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelajah Makau dengan Berjalan Kaki, Kenapa Tidak?

Kompas.com - 28/08/2019, 12:08 WIB
Jessi Carina,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

MAKAU, KOMPAS.com - Makau begitu mempesona. Di setiap sudut wilayah administrasi China ini, ada bangunan-bangunan bernuansa Eropa.

"Where east meets west" adalah kalimat yang sering digunakan untuk menggambarkan Makau. Kompas.com berkesempatan untuk berkeliling Makau bersama dengan Macao Government Tourism Office (MGTO) pada Sabtu (24/8/2019).

Pada hari itu, aktivitas kami kebanyakan dilakukan di Makau Peninsula dengan berjalan kaki.

Senado square yang merupakan area perbelanjaan di Makau.KOMPAS.com/JESSI CARINA Senado square yang merupakan area perbelanjaan di Makau.

Spot asik untuk walking tour

Salah satu kawasan yang asik dikelilingi dengan berjalan kaki adalah Pusat Sejarah Makau yang sudah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.

Berbagai macam bangunan peninggalan Portugis berdiri di sini. Sebut saja Ruins of St Paul, ikon Makau yang dulunya merupakan Gereja Mater Dei. Seperti namanya, bangunan ini memang hanya reruntuhan.

Meski demikian, tampak depannya masih berdiri gagah dengan gaya Eropa yang kental dan sedikit sentuhan budaya China. Tempat ini menjadi destinasi wajib bagi pelancong yang berlibur di Makau.

Beberapa tempat yang ada di wilayah ini adalah Kuil Na Tcha, General Post Office Building, Kuil A-ma, Barak Moorish, Lilau Square, dan Mandarin's House.

Baca juga: Makanan Khas Makau yang Akrab di Lidah Orang Indonesia

Bangunan-bangunan di pusat sejarah ini didominasi warna pastel dan terlihat begitu instagramable. Gereja-gereja yang ada di sekitar wilayah ini juga memiliki bentuk bangunan yang klasik dan megah. Sebut saja Gereja St Lawrence, St Augustine, dan St Joseph.

Tidak jauh dari sana, kita bisa berjalan kaki ke area perbelanjaan bernama Senado Square. Berbagai macam kudapan enak banyak dijual di sana. Termasuk ragam pakaian hingga souvenir khas Makau.

Rumah Mandarin, salah satu bagian dari Pusat Sejarah Makau. Bangunan-bangunan China ini masih terawat sangat baik meskipun berusia tua. KOMPAS.com/JESSI CARINA Rumah Mandarin, salah satu bagian dari Pusat Sejarah Makau. Bangunan-bangunan China ini masih terawat sangat baik meskipun berusia tua.

Tips walking tour di Makau

Pada siang hari, cuaca di Makau bisa menjadi sangat panas. Hal itu yang kami rasakan saat berkeliling Makau Peninsula.

Oleh karena itu, beberapa persiapan harus dilakukan sebelum berjalan-jalan di sana. Pertama, pakailah pakaian yang nyaman. Sebagai saran, tidak perlu memakai celana panjang atau baju tebal saat walking tour. Untuk pelancong muslimah, pakailah baju yang dapat menyerap keringat.

Kedua, jangan lupa membawa topi dan kacamata hitam. Kalian akan bersyukur membawa dua item ini saat sudah merasakan teriknya Makau.

Ketiga, pakai tabir surya sebelum beraktivitas. Hal ini agar wajah tidak terbakar sinar matahari selama berpanas-panasan menjelajahi Makau.

Baca juga: Wisata Sejarah dan Belanja, Daya Tarik Makau Bagi Turis Indonesia

Keempat, pakailah sepatu yang nyaman. Bagi perempuan, lupakan sejenak sepatu hak tinggi yang mungkin dibawa ke Makau. Sebagai gantinya, pakai sneakers ternyaman untuk dibawa jalan kaki seharian.

Ingat, jalanan di Makau sering kali menanjak. Ini menjadi tantangan sendiri bagi pelancong karena harus berjalan setengah mendaki untuk mencapai tujuan.

Tapi jangan takut, pemandangan indah dari tata kota Makau melalui perpaduan bangunan Eropa yang berdampingan dengan gedung-gedung apartemen warga lokal akan membayar keletihan itu.

Bagi Anda yang ingin ke Makau, jangan lupa kunjungi jelajahmacao.com untuk mencari informasi lebih banyak tentang wilayah ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com