Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/09/2019, 09:12 WIB
Silvita Agmasari,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Bangunan yang tampak menyerupai kuil India menjulang tinggi di antara perumahan. Sekilas dilihat, orang-orang pasti berpikir bangunan ini adalah tempat peribadatan umat Hindu Tamil.

Namun jika masuk lebih dalam, semua akan jelas bahwa bangunan tersebut adalah Graha Maria Annai Velangkanni, sebuah gereja katolik di Medan, Sumatera Utara.

Tak hanya peziarah beragama Katolik berkunjung ke gereja ini. Ada banyak wisatawan yang sengaja berkunjung ke Graha Maria. Alasannya tak lain karena bentuk bangunan gereja yang terbilang unik dan beda dengan gereja pada umumnya.

Graha Maria memiliki arsitektur Indo-Mughal, campuran gaya arsitektur Indonesia dan India dengan berbagai relief atau ukiran dinding menarik. Di gerbang gereja, ada banyak relief orang dengan pakaian berbagai suku Indonesia, sedangkan di atas gerbang terdapat miniatur rumah adat Batak yakni Rumah Bolon.

Gereja Graha Maria Annai Velangkanni, bergaya arsitektur Indo Mughal di MedanKompas.com/Silvita Agmasari Gereja Graha Maria Annai Velangkanni, bergaya arsitektur Indo Mughal di Medan

Dari penjelasan tertulis gereja, relief berbagai suku dan Rumah Bolon memiliki arti sebagai tempat penyambutan selamat datang dan pertemuan antaran Allah dan umat-Nya tanpa padang suku, bahasa, bangsa, dan kepercayaan.

Di dinding gereja, terdapat relief yang berkisah mengenai tujuh hari penciptaan dunia oleh Tuhan. Semua digambar dengan warna-warni yang ceria, kontras dengan bangunan gereja yang berwarna abu tua.

Semua warna mewakili lambang tersendiri bila dikutip dari penjelasan gereja. Hitam sebagai lambang warna dosa, abu-abu warna pertobatan, putih melambangkan kesucian, merah lambang pengorbanan, hijau lambang kehidupan dari Tuhan, biru lambang surga, dan kuning emas lambang kekekalan.

Graha Maria yang dibuka pada 2005 ini memiliki luas 6.000 meter persegi. Ada beberapa bangunan dalam komplek gereja, Mulai dari gedung pertemuan yang menjadi tempat ibadah mingguan, kapel Annai Velangkani untuk doa harian, taman yang didedikasikan khusus untuk Paus Yohanes Paulus II, dan taman untuk anak-anak di belakang kapel.

Gereja Graha Maria Annai Velangkanni, bergaya arsitektur Indo Mughal di Medan.Kompas.com/Silvita Agmasari Gereja Graha Maria Annai Velangkanni, bergaya arsitektur Indo Mughal di Medan.

Tidak ada pemandu jika ingin berwisata di Graha Maria, tetapi ada selebaran informasi yang dapat diambil oleh para peziarah atau wisatawan.

Pihak Graha Maria sendiri mempersilahkan umat lintas agama atau wisatawan yang ingin berkunjung ke gereja. Semuanya gratis, tanpa dipungut biaya. Namun setiap orang wajib menjaga ketenangan dan tidak berfoto di kawasan gereja peribadatan utama.

Graha Maria Annai Velangkanni berlalamat di Taman Sakura Indah, Jalan Sakira II Nomor 7-10, Tanjung Selamat, Medan, Sumatera Utara. Untuk menuju gereja ini dapat ditempuh 30-45 menit berkendara dari Kota Medan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

4 Tips Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Registrasi Online Dulu

4 Tips Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Registrasi Online Dulu

Travel Tips
14 Aturan Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Boleh Memotret di Area Tertentu

14 Aturan Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Boleh Memotret di Area Tertentu

Travel Update
Pengalaman Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Lihat Pusaka Pangeran Diponegoro

Pengalaman Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Lihat Pusaka Pangeran Diponegoro

Jalan Jalan
10 Kota Termurah di Dunia 2023, Mana Saja?

10 Kota Termurah di Dunia 2023, Mana Saja?

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Umbul Sigedang-Kapilaler di Klaten

Harga Tiket dan Jam Buka Umbul Sigedang-Kapilaler di Klaten

Travel Update
3 Wisata sambil Olahraga Alam Bebas di Bangka, Akses Dekat ke Bandara

3 Wisata sambil Olahraga Alam Bebas di Bangka, Akses Dekat ke Bandara

Travel Update
5 Aktivitas di Pantai Klotok Wonogiri, Main Air hingga Naik ATV

5 Aktivitas di Pantai Klotok Wonogiri, Main Air hingga Naik ATV

Travel Tips
10 Kota Termahal di Dunia, Peringkat 1 dari Negara Tetangga Indonesia 

10 Kota Termahal di Dunia, Peringkat 1 dari Negara Tetangga Indonesia 

Travel Update
5 Aktivitas di Pameran Repatriasi, Lihat Arca dan Ambil Majalah Gratis

5 Aktivitas di Pameran Repatriasi, Lihat Arca dan Ambil Majalah Gratis

Travel Tips
Harga Tiket Terbaru Gunung Api Purba Nglanggeran, Siang dan Malam Berbeda

Harga Tiket Terbaru Gunung Api Purba Nglanggeran, Siang dan Malam Berbeda

Travel Update
Umbul Sigedang-Kapilaler, Satu Lagi Pemandian dengan Air Sebening Kaca di Klaten

Umbul Sigedang-Kapilaler, Satu Lagi Pemandian dengan Air Sebening Kaca di Klaten

Jalan Jalan
Taman Nasional Terindah Ketiga di Dunia, Ternyata dari Indonesia

Taman Nasional Terindah Ketiga di Dunia, Ternyata dari Indonesia

Travel Update
Tiket Kereta Diskon 25 Persen di #DiIndonesiaAja Travel Fair, Yogyakarta Jadi Favorit

Tiket Kereta Diskon 25 Persen di #DiIndonesiaAja Travel Fair, Yogyakarta Jadi Favorit

Travel Update
6 Tips Berkunjung ke Pantai Klotok Wonogiri, Datang Pagi

6 Tips Berkunjung ke Pantai Klotok Wonogiri, Datang Pagi

Travel Tips
Liburan Sekeluarga Keliling Singapura, Kini Bisa Naik Transportasi Privat

Liburan Sekeluarga Keliling Singapura, Kini Bisa Naik Transportasi Privat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com