Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Konser Musik Alam 2k19 Banjir Pujian Sekaligus Dukungan

Kompas.com - 02/10/2019, 14:00 WIB
Hotria Mariana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pertunjukkan Musik Alam 2k19 yang diselenggarakan di Tanjung Selor, Kalimantan Utara (Kaltara), Minggu (29/9/2019) menuai respon positif dari banyak pihak.

Ketua Tim Pelaksana Calender of Event (CoE) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Esthy Reko Astuty mengaku senang melihat kreativitas anak muda Kaltara.

"Borneo itu dikenal dengan hutannya. Jadi konsep musik alam ini saya rasa sudah pas jika yang disasar adalah ekowisata berbasis alam," kata Esthy.

Di lain sisi, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, sebagai daerah yang dekat dengan negara tetangga, Kaltara harus menggelar event-event berkualitas.

Baca juga: Festival Musik Alam, Tren Baru Menikmati Musik

"Kalimantan Utara termasuk dalam border area yang menjadi pintu wisatawan Malaysia. Potensinya sangat bagus, namun perlu dilengkapi dengan atraksi berkualitas," kata Arief lewat rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (2/10/2019).

Selain itu, Menpar mengingatkan, aksesibilitas dan amenitas juga perlu ditingkatkan agar indikator Aksebilitas, Amenitas, dan Atraksi (3A) Kaltara sebagai destinasi wisata dapat terpenuhi.

“Ketiga unsur itu sangat penting dan saling terkait. Jika 3A diperkuat, Kaltara bisa semakin ramai dikunjungi wisatawan mancanegara (wisman),” terang Arief.

Mengetahui respon seperti itu, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie menegaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan terus mendukung acara ini, bahkan menjadikannya sebagai agenda tahunan.

Baca juga: Kementan Siapkan Kaltara Jadi Penopang Kebutuhan Pangan Ibu Kota Baru

Selain itu, Irianto berencana membangun tempat khusus di Tanjung Selor untuk anak-anak muda berkreativitas.

"Kegiatan ini positif dan perlu didukung, karena dengan kreativitas anak-anak muda tersebut, bisa membawa kemajuan pariwisata di Kaltara," kata Irianto.

Lagi pula, Irianto menjelaskan bahwa kualitas manusia dapat dilihat dari kreativitas seni dan budayanya, serta inovasinya. Baginya, acara Musik Alam 2k19 ini telah menunjukkan hal tersebut.

Khusus musik, Irianto mengatakan, musik membuat manusia menjadi lebih tenang dan damai.

Baca juga: Pengguna Spotify Kini Bisa Bagikan Musik Favorit ke Facebook Stories

"Acara ini menampilkan musik alam yang dikemas dengan nuansa alam. Apalagi saat ini di dunia modern sebagian besar ingin kembali ke alam. Jadi acara ini sangat pas untuk menarik wisatawan," kata Irianto.

Musik Alam 2k19

Digelar di tengah suasana alam dengan suara kicau burung, gemericik air, dan hembusan angin membuat acara musik bernuansa etnik tersebut begitu terasa syahdu. 

Bahkan ketika lagu Rumah Kita dibawakan oleh duet Ozan Ebil dan Ali Gardy, penonton seakan terbius ikut bernyanyi.

Sederet musisi etnik lainnya tampil memukau penonton, seperti Ganzerlano asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia membawakan tembang Ibu Pertiwi dengan alat musik Sasandonya.

Baca juga: Pusakata Bikin Dieng Culture Festival 2019 Makin Syahdu

Selain itu, ada pula penampilan dari grup Sang Gunta, Adam Alaydrus, Uyau Moris, dan pusakata yang membuat acara semakin spesial denga atraksi permainan musiknya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com