Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan yang Berkunjung ke Nihiwatu Mulai Berkurang, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 25/10/2019, 08:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Bupati Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Agustinus Niga Dapawole, mengatakan, kunjungan wisatawan mancanegara ke obyek wisata Pantai Nihiwatu mulai berkurang.

Padahal di Nihiwatu, ada hotel terbaik di dunia yakni Nihi Sumba.

Hal itu disampaikan Niga kepada Kompas.com di Kupang, Kamis (24/10/2019) siang.

Penyebab berkurangnya kunjungan wisatawan asing lanjut Niga, karena tidak adanya penerbangan maskapai Garuda Indonesia ke wilayah Sumba.

"Sejak Garuda tidak terbang ke Sumba Juli 2019 lalu, kunjungan wisatawan mancanegara semakin berkurang. Ini membuat kita kecewa,"ungkap Niga.

Kondisi ini kata Niga, sangat berpengaruh pada semua aspek, terutama tempat penginapan hingga pendapatan daerah yang mulai berkurang.

Baca juga: Dampak Nihiwatu, Sumba Mulai Diserbu Wisatawan dan Pengusaha

Untuk mengikapi kondisi itu, dirinya bersama tiga bupati se-daratan Pulau Sumba yakni Bupati Sumba Timur, Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya, bersama Ketua Umum Asita, Ketua Asita NTT dan para pemilik hotel telah menggelar pertemuan di Denpasar, Bali.

"Dalam pertemuan itu, kita menghendaki agar Garuda bisa terbang lagi ke Sumba melalui Bandara Tambolaka, Sumba Barat Daya,"kata Niga.

Alasan pihak Garuda tidak membuka rute penerbangan ke Sumba sebut Niga, karena merugi. Karena itu, pihaknya akan terus melakukan koordinasi.

Niga mengatakan, untuk pembukaan penerbangan ke Sumba, pihaknya harus memenuhi sejumlah persyaratan dari Garuda.

Terhadap persyaratan itu, pengurus Asita pusat siap membantu dan didukung penuh oleh pemerintah daerah dari empat kabupaten.

Niga mengaku, sudah menyampaikan persoalan itu ke Presiden Jokowi dan Menteri Perhubungan.

"Namun masih berproses. Kita harap dengan terpilih Menteri Perhubungan yang baru, bisa merealisasikan keinginan kita itu. Kita mendukung program Pak Jokowi untuk memenuhi kuota yang ditargetkan di tiap provinsi dan kabupaten dalam hal kunjungan wisatawan," tambah Niga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com