KOMPAS.COM - Saat sedang berlibur ke luar negeri, hal terakhir yang kamu inginkan mungkin adalah masuk rumah sakit. Tapi sebenarnya, tidak ada salahnya juga untuk selalu mempersiapkan segala kemungkinan terburuk.
“Daerah asing, makanan yang berbeda, penyakit karena serangga, dan aktivitas petualangan bisa menyebabkan penyakit atau cedera,” kata E. Patricia Gill, ahli penyakit menuliar dan obat-obatan bepergian di Longmont, Colorado.
Seperti dilansir dari HuffPost, Gill dan beberapa ahli lain menjelaskan cara-cara yang bisa dilakukan oleh wisatawan agar bisa mencegah hal yang tak diinginkan terjadi. Tak luput, apa saja yang perlu dipersiapkan ketika membutuhkan bantuan medis di negara asing.
Baca juga: Pertolongan Pertama Jika Sakit saat Traveling
“Pencegahan selalu lebih baik dari mengobati. Kamu bisa diberikan obat untuk diare atau pencegahan penyakit yang bisa kamu gunakan sendiri,” kata Gill.
Gill sangat menganjurkan berdiskusi dengan dokter soal jadwal perjalanan dan destinasi sebelum berangkat liburan untuk mendapatkan saran personal, imunisasi khusus, dan obat-obatan untuk pencegahan penyakit.
Dengan mengunjungi dokter sebelum berangkat liburan, kamu juga bisa meminta resep untuk obat-obatan yang sekiranya akan kamu butuhkan di luar negeri. Namun sebelumnya, kamu juga harus mengecek apakah obat-obatan yang kamu bawa sudah diizinkan oleh negara yang kamu tuju.
Baca juga: Panduan Wisata Lengkap ke Raja Ampat, dari Cara sampai Rincian Biaya
Mengecek asuransi kesehatan juga sangat penting dilakukan. Apakah asuransi kesehatan yang kamu gunakan memiliki layanan di luar negeri. Selain itu, penting juga untuk tahu apakah kamu perlu mempersiapkan dana tambahan yang mungkin diminta perusahaan asuransi.
Menurut Robert Quigley, Vice President di International SOS dan MedAire penting untuk meriset destinasi kamu seputar infrastruktur fasilitas kesehatan dan layanan kesehatan yang ada di negara tujuan tersebut.
“Jika kamu memiliki kondisi kesehatan khusus, sebaiknya membawa cetakan dokumen dari dokter yang meliputi nama obat-obatan yang kamu gunakan. Jika memungkinkan, terjemahkan dokumen tersebut menjadi bahasa lokal negara tujuan kamu,” jelas Daphnee Hnedsbee, spesialis komunikasi dan marketing di International Association for Medical Assistance to Travellers (IAMAT).
Selain itu, kamu juga sebaiknya memiliki kertas yang bersikan daftar kontak darurat, alergi, penyakit yang sedang kamu derita, serta kontak informasi jika sewaktu-waktu kamu jatuh sakit agar penanganannya menjadi lebih mudah.
6. Gunakan bantuan kedutaan besar
Penting untuk mengetahui lokasi kedutaan besar Indonesia di negara tempat kamu bepergian. Pasalnya, akan lebih mudah bagi kamu untuk mencari lokasi pelayanan medis dan menghubungi keluarga di tanah air jika terjadi sesuatu di sana.
Jika kamu tidak bepergian sendirian, sebaiknya kamu meminta seseorang menemani kamu ke rumah sakit. Seperti teman atau keluarga untuk membantu kamu mengurusi segala hal yang berkaitan dengan komunikasi dan informasi dengan pihak rumah sakit.
Selalu memegang uang cash saat perjalanan jadi hal yang penting. Itu bisa sangat berguna ketika kamu harus membayar sesuatu dalam bentuk cash, misalnya rumah sakit atau menebus obat-obatan.
Baca juga: Jangan Sampai Sakit Saat Liburan, Ini Kiatnya...
Kalau kamu terpaksa menerima perawatan di luar negeri, jangan lupa untuk menyimpan kuitansi atau catatan soal perawatan tersebut. Hal itu jadi krusial ketika kamu harus mengajukan klaim pada perusahaan asuransi.
Setelah menerima perawatan di luar negeri, sebaiknya kamu memeriksakan kembali ke dokter pribadi kamu. Itu dilakukan agar dokter pribadimu mengetahui perubahan medis apa saja yang sudah kamu alami.
Baca juga: Danau Toba Punya Potensi Wisata Beragam, Ini Bentuk Dukungan Pemerintah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.