Setelah itu, pengunjung bisa langsung masuk menikmati wahana yang disediakan tanpa harus membayar tiket masuk lagi.
Fathul mengatakan, Wagos dibangun di atas lahan seluas 1.500 meter persegi di mana pengelolaan bersama dengan para pemuda desa dalam memberdayakan BUMDes.
"Wagos memang sengaja kami apresiasikan kepada para pemuda, mereka ingin membuat seperti apa, kita fasilitasi. Dengan yang pasti, membuat pengunjung merasa nyaman dan betah di sana," ujar Kepala Desa Gosari, Fathul Ulum.
"Kami, selain ingin mengangkat keindahan alamnya, juga ingin menunjukkan peninggalan sejarah yang ada," lanjutnya.
Ke depan, menurut Fathur, pihaknya masih akan menambah lagi beberapa obyek yang akan digemari, dan mengakomodasi usulan pemuda setempat.
Baca juga: Mampir di Gresik? Jangan Lupa Cicipi Kelan Sembilang
Saat ini, sebanyak 2.000 orang berkunjung setiap bulan ke obyek wisata yang buka setiap hari dari mulai 07.00 WIB hingga 17.00 WIB ini.
"Kebanyakan itu paling ramai ya saat weekend, Sabtu dan Minggu. Mungkin karena anak sekolah libur, orang kerja kan juga banyak yang libur," pungkasnya.
Bagaimana, berminat untuk berkunjung?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.