KOMPAS.com - Takoyaki adalah salah satu camilan khas Jepang yang sohor. Bahkan, saking sohornya, makanan ini juga dijual di Indonesia, mulai dari restoran hingga pedagang kaki lima.
Nah, bagaimana jadinya jika takoyaki yang dijual di pinggir jalan dibikin langsung orang Jepang?
Dilansir laman Tribunnews.com, adalah Hada Hiroshi (62), orang Jepang yang membuka warung makan takoyaki di Pucangsawit, Solo.
Bersama istrinya, Nurul Dewi (42), Hiroshi yang pernah bekerja di Jepang memutuskan buka warung takoyaki karena tak betah menganggur.
Nurul turut serta membantu, karena Hiroshi tak lancara berbahasa Indonesia. Hiroshi pun terkadang masih mengandalkan ponsel sebagai alat penerjemah.
Baca juga: Cheese Jalapeno, Varian Terbaru dari Takoyaki GINDACO
Warung pertama Hiroshi dan Nurul dibuka sekitar tahun lalu di daerah Kemplong dengan bermodal gerobak dan berjualan di pos kamling.
Harga takoyaki pun dibanderol mural, Rp 500 per biji tanpa isi gurita.
Namun, pada bulan Juli 2019, Hiroshi dan Nurul pindah ke rumah adiknya yang kini jadi tempat berjualan.
Menariknya, dagangan Hiroshi boleh dibilang laku, karena disebut ludes dalam waktu cepat.
Baca juga: Hotel di Jepang Ini Tawarkan Kamar Seharga Rp 13.000, Apa Syaratnya?
Nurul mengungkapkan, para pembeli sudah diperboleh memesan dua jam sebelum warung buka pada pukul 15.00 WIB.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.