“Dia (Violet) berkata bahwa anaknya tidak percaya akan hal itu dan ingin dikirimkan sebuah swafoto sebagai bukti. Akan tetapi dia tidak memiliki ponsel atau alamat email. Jadi, foto-foto ini akan dikirim melalui pos besok,” tulis Amy.
Unggahan cerita menyejukkan hati dari Amy langsung menjadi viral. Banyak pengguna Facebook yang senang dengan kebaikan hati Jack.
Salah seorang pengguna mengatakan bahwa cerita tersebut sangat indah dan percaya bahwa Jack memiliki banyak kebaikan lainnya.
Baca juga: Restoran Indonesia New York Wayan Masuk Finalis Eater Award 2019
Pengguna lain juga berkomentar kalau dia senang dengan senyuman yang diperlihatkan oleh Violet.
“Jack, kamu sangatlah indah dari dalam dan dari luar. Tuhan memberkatimu dan memberikanmu berkat sepuluh kali lipat. Senyuman Violet adalah segalanya,” tulis pengguna Facebook lain.
Dalam wawancaranya dengan Huffington Post, Jack mengatakan bahwa dirinya tidak terlalu menyukai kursi first class karena hal tersebut membuat adanya ketidaksetaraan.
Menurutnya, perbedaan kelas dalam sistem penempatan kursi tersebut sangat tidak sehat karena orang-orang harus berjalan melalui kursi yang mewah menuju kursi yang biasa saja.
"Itu (perbedaan kelas untuk penempatan kursi pesawat) juga sebuah metafor tentang bagaimana masyarakat sekarang ini. Dengan ketidaksetaraan yang terus menjulang," kata Jack.
Dia menjelaskan bahwa dia dapat kursi tersebut karena ibunya membeli kursi Upper-Class di Virgin Atlantic sebagai sebuah kejutan untuk Jack dan kedua teman ibunya yang baru saja pulang dari acara amal.
Ketika Jack diberitahu bahwa kursi pesawatnya telah dirubah menjadi first class, dia awalnya bercanda dan mengatakan bahwa dia akan memberikan kursinya ke orang lain.
Namun setelah Jack berada di dalam pesawat, dia sadar bahwa memberikan kursi first class kepada orang lain sebagai hadiah akan sangat menyenangkan.
"Sebelum pesawat lepas landas, saya berjalan-jalan melewati kelas ekonomi. Saya mencari seseorang untuk diberikan hadiah tersebut. Kemudian saya bertemu dengan Violet, seorang perempuan asal Jamaika yang terlihat baik," kata Jack.
Dia kemudian menceritakan bagaimana dia duduk first class ke Violet dan bertanya apakah dia naik pesawat bersama orang lain. Saat Violet mengatakan tidak, Jack langsung memberikan kursinya kepada Violet.
Namun, Jack menjelaskan terlebih dahulu apa itu Upper-Class. Mulai dari menyebutkan bahwa kursi kulit bisa dijadikan sebagai tempat tidur, hingga keuntungan yang akan didapat seperti makanan dan minuman gratis.
"Ada seorang wanita di sebelah Violet yang mengatakan padanya bahwa kursi first class sangat nyaman dan dia harus menerimanya. Jadi, Violet setuju dan kami langsung membereskan tasnya, memberitahu awak kabin, dan berjalan menuju first class," kata Jack.