KOMPAS.com - Guangzhou, kota penyokong perdagangan dan bisnis di kawasan China Selatan ini merekam jejak peradaban Islam di China.
Ibu kota Provinsi Guangdong ini menjadi bagian sejarah yang besar mengenai penyebaran Islam ke China dan daratan Asia.
Baca juga: Menelusuri Guangzhou, Menemukan Jejak Peradaban Islam di China
Bisa dikatakan kota ini menjadi pintu gerbang Islam masuk ke China. Ada beberapa tempat wisata di kota ini yang cocok untuk wisata religi bagi umat Islam.
Salah satunya adalah menelusuri jejak Abu Waqqas. Abu Waqqas merupakan sahabat dari Nabi Muhammad. Ia adalah sosok yang memiliki peranan penting dalam penyebaran agama Islam.
Tepatnya pada 651 Masehi, Abu Waqqas menginjakkan kaki di China dan mulai menyebarkan agama Islam.
Makam Abu Waqqas berada di pusat kota Guangzhou. Tempat ini berjarak 300 meter dari tepi Jiefang Road, sebuah jalan utama di distrik Yuexiu.
Jarak tersebut dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Jika sudah sampai, pengunjung akan melihat gapura dengan gaya arsitektur Dinasti Tang.
Gapura tersebut seakan menyambut pengunjung, bertuliskan tempat bersemayam Saad bin Abu Waqqas.
Tempat seluas 5 hektar tersebut ditutupi dengan pepohonan rindang. Oleh karena itu, suasana teduh, hening, dan tenang akan terasa saat memasuki area ini.
Makan Abu Waqqas dan Masjid Huaisheng berada dalam kawasan yang sama. Masjid Huaisheng dibangun oleh Abu Waqqas.
Di dalam Masjid Huaisheng terdapat jalan setapak yang membawa pengunjung yang ingin berziarah masuk ke makam Abu Waqqas dan 40 muridnya.
Mendekati area makam, suara lantunan doa akan terdengar. Makam Abu Waqqas berada di sebuah ruang yang dibentuk seakan mirip dengan goa, lengkap dengan sebuah celah untuk keluar masuk para peziarah.
Jika ingin berziarah di makam Abu Waqqas dan berkunjung ke Masjid Huaisheng dapat datang pada pukul 8.30 hingga 17.00 waktu setempat. Situs makam Abu Waqqas buka setiap hari.
Lokasinya pun cukup strategis dan mudah ditemukan. Letaknya di dekat Guangzhou Orchid Garden dan Yuexiu Park Subway Station.