YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ada beragam cara dan pilihan tempat untuk menikmati sore di Yogyakarta. Salah satu tempat yang cocok untuk menikmati sore dan melihat pemandangan matahari tenggelam adalah Bukit Paralayang Watugupit di kawasan Bantul.
Ini adalah satu tempat wisata yang tengah digandrungi wisatawan khususnya generasi milenial.
Sebelum sampai puncak bukit, siapapun harus mempersiapkan mental untuk menanjak jalanan berbatu setinggi kurang lebih 500 meter.
Lima menit perjalanan menanjak itu, pemandangan sekeliling begitu menakjubkan. Perpaduan laut, langit, dan hamparan pasir Pantai Parangtritis.
Baca juga: Viral Air Terjun 6 Tingkat di Yogyakarta, Bangunan Grojogan Watu Purbo Ada Sejak 1975
Bukit Paralayang ini aslinya bernama Bukit Watugupit. Tempat ini sejak lama menjadi tempat atlet paralayang berlatih.
"Ya memang di sini biasa diadakan latihan paralayang. Bahkan sebelum jadi tempat wisata. Kami latihan setiap hari di sini," kata Rio, atlet paralayang asal Surabaya.
Rio melanjutkan, wisatawan yang datang bisa mencoba langsung paralayang, asalkan bukan menjadi penerbang.
"Boleh kok. Kalau mau coba itu bukan jadi penerbang, tapi sebagai penumpang. Akan ada yang mendampingi," ujarnya.
Selain pemandangan atlet berlatih paralayang, hampir semua wisatawan datang untuk menikmati panorama matahari terbenam nan indah di ujung selatan Daerah Istimewa Yogyakarta ini.
Meski Bukit Paralayang tengah naik daun sebagai tempat wisata, tetapi ada beberapa masyarakat Yogyakarta yang baru pertama kali berkunjung.
Salah satunya adalah Abel, wisatawan asal Yogyakarta ini mengaku baru pertama kali ke tempat ini dan merasa takjub melihat sunset di tempat ini.
Baca juga: Agendakan Liburan ke Yogyakarta, Ada 283 Acara Wisata pada 2020
"Saya sudah lama lihat di Instagram kalau tempat ini tuh viral, hits, tapi saya baru sempat ke sini karena lagi liburan," kata Abel kepada Kompas.com.
Abel mengajak serta temannya. Tak jarang memang, tempat ini dipenuhi oleh muda-mudi yang ingin menikmati romantisme di alam terbuka ditemani pemandangan senja yang konon romantis.
Pendapat senada juga dikatakan Gina dan Fitri. Keduanya sama-sama bertujuan mencari pemandangan matahari tenggelam. Meski diakui keduanya jalan menuju Bukit Paralayang terbilang ekstrem namun hal tersebut tak mengurangi keinginannya.