Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliner Legendaris di Bogor, Cungkring Pak Jumat Jalan Suryakencana

Kompas.com - 04/02/2020, 12:50 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Bicara soal Bogor, siapa tidak tahu  Jalan Suryakencana. Jalan ini  menyimpan deretan penjual makanan khas Bogor yang legendaris. Salah satunya adalah cungkring.

Baca juga: 7 Tempat Makan Legendaris Sekitar Alun-alun Malang, Ada yang Berusia 1 Abad

Hidangan ini terdiri dari jeroan sapi, lontong, dan disiram oleh bumbu kacang. Salah satu cungkring yang terkenal dari Jalan Suryakencana adalah Cungkring Pak Jumat.

Bermodalkan gerobak gendong dan berkeliling di Jalan Suryakencana, cungkring ini sudah melayani pelanggannya sejak 1975.

"Jualan dari tahun 75 dari kakek saya, ini sudah generasi ke empat," jelas Raisman (22), penjual sekaligus generasi ke empat dari Pak Jumat, saat ditemui di Jalan Suryakencana, Sabtu, (1/02/2020).

Cungkring Pak Jumat sudah dikenal oleh para pelanggannya dari generasi ke generasi. Raisman mengungkapkan bagaimana pelanggan setia dari cungkring Pak Jumat ini membawa anak, cucuknya untuk menikmati cungkring satu ini.

"Ada yang dulu pelanggan kakek lalu kini punya cucu dibawa dan makan di sini (cungkring Pak Jumat) banyak seperti itu," tambah Raisman.

Seporsi cungkring ini berisi potongan jeroan sapi seperti cingur, kikil, urat, kuping, daging, dan masih banyak lagi. Setelah itu diberi lontong dan kripik tempe.

Jeroan direbus dengan bumbu kuning lalu dihidangkan dengan dipotong kecil-kecil.

Bumbu kuning tidak terasa terlalu kuat. Potongan jeroan tidak berbau prengus, tetapi cita rasa khas dari sapinya masih terasa. Kripik tempe digoreng garing dan memiliki rasa yang gurih, asin dari ketumbar. 

Baca juga: Mie Sapi Michelin di Bangkok Gunakan Kaldu yang Sama Selama 40 Tahun

Setelah itu potongan jeroan dan kripik tempe di potong lalu dicampurkan dengan irisan lontong. Di atasnya diberi saus kacang yang melumuri semua bagian isiannya. Saus kacang memiliki cita rasa manis, gurih, dan sedikit asin.

kikil dipotong-potong untuk dihidangkan menjadi cungkringKompas.com / Gabriella Wijaya kikil dipotong-potong untuk dihidangkan menjadi cungkring

Sekilas sausnya mirip dengan saus kacang pada sate. Tidak lupa hidangan ini diberi kecap manis di atasnya.

Pengunjung juga bisa menikmati cungkring dengan sambal hijau yang sudah disediakan dan bisa menambahkannya sesuai selera.

Rasa dari cungkring yang dihadirkan sangat membaur dengan baik. Rasa asin dari kripik tempe menyatu dengan seimbang dengan rasa bumbu kacang yang sedikit manis.

Lalu tekstur dari jeroan yang kenyal dan kripik tempe yang renyah menambah ramai saat menyantap hidangan ini.

Dulunya cungkring Pak Jumat melayani pengunjung dari pukul 07.00 hingga 09.00. Namun tingginya minat pelanggan membuat cungkring pak Jumat dibuka dari pukul 07.00 hingga 17.00.

Untuk menikmati cungkring Pak Jumat ini bisa langsung ke Jalan Suryakencana dan di sebrang Gg. Aut.

Cungkring Pak Jumat biasanya menjualkan dagangannya dengan gerobak gendong berwarna toska. Seporsi cungkring dihargai sebesar Rp 18.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com