JAKARTA, KOMPAS.com – Kendati Indonesia kaya akan rempah, tetapi ternyata saat ini penggunaannya tidak sesering pada zaman dulu.
Pakar kuliner Indonesia, William Wongso, menuturkan bahwa terjadi gradasi penggunaan rempah dari Sumatera hingga timur Indonesia.
Baca juga: 3 Manfaat Rempah pada Zaman Dulu, Dipakai sebagai Pengharum Mulut?
“Penggunaan banyak varian rempah paling banyak ditemukan di Sumatera. Lalu mulai memudar sampai ke Indonesia bagian timur,” kata William dalam sesi webinar bertajuk Goyang Lidah Dengan Rempah-rempah, Senin (11/5/2020).
Bahkan, Indonesia bagian timur yang merupakan cikal bakal rempah terlihat sangat minim dalam penggunaan rempah.
William menuturkan bahwa persentase penggunaan rempah dalam kuliner Indonesia secara keseluruhan porsinya sangat kecil.
“Porsi paling besar yang dipakai dalam bumbu-bumbu Indonesia itu adalah cabai, bawang merah, bawang putih, kemiri, jahe, lengkuas, kencur, dan aromatik seperti serai, daun salam, daun jeruk, dan mungkin ada yang menggunakan kecombrang,” kata William.
Indonesia dikatakan sebagai cikal bakal rempah. Negara ini juga memiliki sejarah perdagangan rempah yang begitu kuat.
Namun, William menuturkan bahwa dalam dunia pendidikan pengenalan rempah hanya sebatas cengkeh, lada, garam, ketumbar, dan jinten.
“Sehingga kalau kita mau minta sesuatu, kita hanya minta pala, lada. Dalam sosialisasi itu, kita sangat minim. Aplikasi rempah dalam kuliner Indonesia sangat kecil sekali,” tutur William.
William menyebutkan bahwa penggunaan rempah masih marak digunakan di Sumatera memiliki kaitan dengan tradisi perdagangan zaman dulu yang sangat kental berlangsung di sana.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.