JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia akan memasuki era baru yaitu New Normal. Semua sektor industri akan menerapkan beberapa protokol baru yang mengutamakan kesehatan dan kebersihan dampak Covid-19, termasuk sektor pariwisata.
Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia juga telah bersiap untuk berbenah terhadap sektor pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia, mengatakan pihaknya tengah menggodok beberapa hal terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) pariwisata di Jakarta.
Baca juga: 6 Protokol New Normal untuk Restoran dari World Travel & Tourism Council
"Iya, jadi nanti memang akan ada SOP nya untuk masing-masing sektor industri pariwisata. Misalnya, kalau mau ke Ancol dan tempat-tempat wisata lainnya akan ada pembeda. Mall juga akan demikian," kata Cucu saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/5/2020).
Terkait New Normal, ia menyoroti bahwa hal tersebut akan lebih menitikberatkan pada protokol kesehatan atau standar kesehatan untuk pencegahan Covid-19.
Untuk itu, ia sudah berbicara kepada seluruh stakeholders pariwisata Jakarta untuk segera melengkapi dan membenahi tempat wisatanya dengan protokol kesehatan.
Cucu juga membenarkan bahwa protokol kesehatan di tempat-tempat pariwisata tetap berpedoman pada Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sesuai dengan anjuran Dinas Kesehatan.
Baca juga: 8 Protokol New Normal untuk Hotel Anjuran dari World Travel & Tourism Council
Namun, untuk New Normal sendiri, menurut Cucu akan bergantung pada pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Untuk masalah akan dibuka kapan, itu bagiannya tim Covid-19, nanti kan bakal ada pelonggaran rencananya berakhir 4 Juni. Tapi itu enggak serta merta langsung dibuka semuanya, harus bertahap," ujarnya.
Baca juga: New Normal Pariwisata Indonesia: Toilet Bersih hingga Tim Rescue
Ia mengatakan bahwa tak semua tempat wisata dibuka serentak. Pembukaan perlu bertahap dengan memerhatikan sektor mana yang akan lebih siap.
"Misalnya, restoran yang tadinya enggak boleh dine in, jadi boleh. Terus misalnya salon yang tadinya enggak boleh jadi boleh dibuka. Nah itu lagi ditentukan kriterianya, ada dua pendekatannya," ungkap Cucu.
Adapun dua pendekatan tersebut adalah risiko penularan Covid di tempat tersebut tinggi atau tidak. Tak terkecuali dampak ekonominya.
Bicara soal kapan tempat wisata di Jakarta akan dibuka, Cucu mengaku belum dapat memberikan kepastian.
Namun ia optimis dengan perkataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jika pelonggaran PSBB pada waktunya nanti, tempat wisata di Jakarta dapat dibuka kembali.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk kembali memperpanjang PSBB di Ibu Kota sampai 4 Juni 2020.
Baca juga: Anies Kembali Perpanjang PSBB Jakarta sampai 4 Juni 2020
"Pemprov DKI, Gugus Tugas DKI, menyampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa Jakarta akan menambah PSBB selama 14 hari mulai 22 Mei sampai 4 Juni," ujar Anies dalam siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta, Selasa (19/5/2020).
Anies berujar, PSBB selama dua pekan ke depan menjadi periode yang menentukan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di Jakarta.
Kuncinya, warga tetap menaati ketentuan PSBB.
"Ini akan bisa jadi PSBB penghabisan jika kita disiplin," kata Anies.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.