Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Wisata di Yogyakarta Masih Tutup, Pengelola Tak Berpangku Tangan

Kompas.com - 27/05/2020, 18:03 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia, pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta tengah melakukan sejumlah perbaikan selama penutupan tempat wisata di masa pandemi.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo mengatakan, kendati ditutup pengelola tempat wisata tidak berdiam diri.  

"Masih tutup semuanya, tapi mereka tidak tinggal diam. Mereka lakukan pembersihan dan perbaikan pada fasilitas yang rusak," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (27/5/2020).

Baca juga: NTT Buka Pariwisata, Wisatawan Bisa Berkunjung Mulai 15 Juni

Lanjut Singgih, bahkan ada beberapa pihak yang mempersiapkan tempat wisata baru di Yogyakarta.

Hal ini kata dia, menunjukkan semangat yang luar biasa dari pegiat wisata terutama dalam hal bangkit dari kondisi Covid-19.

Menurut dia, pariwisata Yogyakarta lebih banyak berbasis pada komunitas, masyarakat atau community base on tourism sehingga mereka akan bergerak bergotong royong untuk bertahan.

Baca juga: Sambut Era Baru Bali, Bali Jadi Destinasi Uji Coba New Normal Pariwisata

"Jadi ya mereka jauh lebih punya daya tahan yang kuat. Jadi mereka tidak tinggal diam saja, mereka selalu melakukan aksinya meski tetap physical distancing," terang Singgih.

Selain itu, pengelola tempat wisata di Yogyakarta juga sudah menambahkan beberapa fasilitas penunjang protokol kesehatan dan kebersihan, salah satunya fasilitas cuci tangan.

Kawasan 0 Km Kota Yogyakarta dipenuhi Wisatawan dan Warga menanti Malam Pergantian Tahun Selasa (31/12/2019)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Kawasan 0 Km Kota Yogyakarta dipenuhi Wisatawan dan Warga menanti Malam Pergantian Tahun Selasa (31/12/2019)

Dalam hal ini, penyediaan fasilitas tempat cuci tangan dibantu oleh pemerintah melalui stimulus yang diberikan.

Baca juga: New Normal Pariwisata, Taman Wisata Candi Siapkan Protokol Baru

Tersedianya fasilitas cuci tangan di tempat wisata menjadi satu bagian penting dalam protokol di era New Normal, kata dia.

"Oleh karena itu, fasilitas cuci tangan menjadi satu syarat dari protokol kesehatan yang nanti akan diberlakukan," jelasnya.

Hingga kini, Singgih mengaku pariwisata DIY masih menyusun terkait SOP protokol di era New Normal.

Ia mengatakan peraturan atau SOP tersebut akan secepatnya dipublikasikan jika sudah disetujui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Situs Warungboto, Jalan Veteran, Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Jumat (12/5/2017).KOMPAS.com/Teuku Muh Guci S Situs Warungboto, Jalan Veteran, Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Jumat (12/5/2017).

"Masih disusun dan masih berjalan, semoga tak lama lagi akan selesai dan dipublikasikan," ungkapnya.

Jika nantinya SOP disetujui, Singgih mengungkapkan pariwisata di Yogyakarta bisa kembali dibuka dan akan ada beberapa tempat yang menjadi pilot project protokol Covid-19.

Namun hal tersebut harus melihat kesiapan yang ada dari pariwisata, masyarakat, dan landainya kasus Covid-19 di Yogyakarta, kata dia.

Baca juga: Dampak Corona, Sejumlah Obyek Wisata di Gunungkidul Memilih Tutup

Sebelumnya, semua tempat wisata di Yogyakarta dilaporkan tutup sejak Covid-19 melanda Indonesia awal Maret lalu.

Beberapa tempat wisata melakukan penutupan pada pertengahan Maret selama dua minggu di tahap pertama.

Namun karena kasus Covid-19 masih berlanjut, penutupan tempat wisata pun diperpanjang hingga waktu yang belum ditentukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com