KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Singgih Raharjo mengungkapkan, pariwisata di Kota Yogyakarta kembali bergeliat sejak uji coba pembukaan di beberapa tempat wisata, salah satunya di Taman Sari.
Menurutnya, Taman Sari yang sudah dibuka sejak 8 Juli 2020 telah menerapkan protokol kesehatan yang mampu diikuti oleh para pengunjungnya.
"Taman Sari itu kan sudah lakukan uji coba operasional secara terbatas. Menurut laporan, antusiasnya, masyarakat sudah bisa mengikuti protokol kesehatan mulai dari thermo gun, lalu mengenakan masker, penjaganya juga pakai face shield," kata Singgih saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/7/2020).
Baca juga: Liburan ke Yogyakarta? Ini Protokol Kesehatan Tempat Wisata di Yogyakarta
Animo masyarakat yang kembali datang berwisata ke Taman Sari juga diakui Singgih lantaran mereka sudah rindu berkunjung, setelah berlama-lama tinggal di rumah.
Daya tarik Taman Sari yang kaya akan sejarah dan budaya juga tak dilirik oleh wisatawan muda. Menurutnya, sudah ada wisatawan muda yang berkunjung ke Taman Sari untuk kembali berfoto pada spot-spot Instagrammable.
"Mereka kan banyak ke Taman Sari untuk mencari spot-spot Instagramable. Itu sudah mulai terlihat. Dengan protokol kesehatan mereka pakai masker, menjaga jarak dan membatasi waktu kunjungannya juga," terangnya.
Scan QR Code bagi pengunjung Taman Sari
Penerapan protokol kesehatan di Taman Sari juga dibantu langsung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta.
Pengunjung Taman Sari harus melakukan scan QR Code sebelum diizinkan masuk Taman Sari. Menurut Singgih, hal ini untuk memudahkan pendataan pengunjung selama berada di kawasan tersebut.
Baca juga: Mau Jalan-jalan di Malioboro? Simak Panduan Protokol Kesehatannya
"Jadi pengunjung itu mudah diketahui keberadaannya, pakai scan barcode itu. Sebelum pintu masuk itu pengunjung tinggal menscan saja. Nanti diketahui dia bakal ke mana saja melalui QR Code itu," jelasnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.