Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjanjian Travel Bubble Indonesia Ditargetkan Selesai pada Akhir Juli

Kompas.com - 13/07/2020, 11:44 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah masih bernegosiasi dengan sejumlah negara untuk membuka akses wisata dengan konsep kerja sama travel bubble.

Dikutip dari Antara, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Maritim dan Investasi Odo R.M. Manuhutu menuturkan, Indonesia masih bernegosiasi dengan tiga negara.

"Sekarang Kemenlu yang mengurus berdasarkan masukan dari teman-teman di Kemenko Maritim dan Investasi dan Kemenparekraf," kata Odo dalam jumpa pers daring di Jakarta, Jumat (10/7/2020).

Baca juga: Apa Itu Travel Bubble? Ini Penjelasan Lengkapnya

Odo menjelaskan ide utama travel bubble adalah untuk menciptakan koridor perjalanan yang menjamin keamanan dan keselamatan wisatawan atau pebisnis dalam melakukan kunjungan saat pandemi.

Ia menambahkan, rencananya akhir Juli ini sudah ada perjanjian travel bubble yang disepakati. Namun, hal itu kembali lagi pada kondisi penurunan tingkat infeksi kasus Covid-19 di masing-masing titik.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hari Sungkari mengatakan, sampai saat ini seluruh dunia pun tengah melakukan negosiasi terkait travel bubble.

Oleh karena itu, langkah untuk menyasar wisatawan nusantara menjadi strategi utama untuk memulihkan sektor pariwisata.

Baca juga: Indonesia Berencana Buka Travel Bubble dengan 4 Negara

Namun, Hari menegaskan, pemulihan pariwisata dengan membuka pintu bagi wisatawan nusantara pun harus dilakukan dengan penuh persiapan, tidak hanya sekadar promosi juga memastikan protokol kesehatan berjalan.

Hari mengatakan, dengan kondisi saat ini, target kunjungan wisatawan pun tidak akan bisa sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Kita baru akan normal wisatawan mancanegara itu 2024 atau 2025 sampai bisa mencapai seperti tahun lalu (16 juta kunjungan)," kata Hari.

"Begitu pula wisatawan domestik mungkin bisa mencapai 300 juta itu kira-kira 2023. Memang butuh beberapa tahun maka wisatawan nusantara itu target utama karena tidak butuh travel bubble," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com