5. Utamakan wisatawan nusantara
Karena sektor wisatawan mancanegara yang belum bisa berjalan normal, maka wisatawan domestik atau wisatawan nusantara (wisnus) kini menjadi pasar utama.
Menurut Wawan, perlu mengutamakan wisnus dengan kategori milenial dan menengah ke atas.
Selanjutnya, produk yang ditawarkan pun lebih baik yang bersifat eksklusif atau privat, berbasis alam, kesehatan tubuh, dan adanya layanan pemesanan yang fleksibel.
Ia mencontohkan pemusatan kegiatan seperti staycation dan MICE bisa dilakukan untuk target pemerintah dan korporat di destinasi seperti Batam dan Jawa Barat.
Sementara aktivitas wisata alam, wisata kuliner, sentra oleh-oleh kriya dan fashion bisa dilakukan di Joglosemar (Yogyakarta, Solo, Semarang) dan Bali.
6. Fokus pada 3 sub-sektor utama
Wawan menyebut bahwa tiga sub-sektor utama yang perlu dijadikan fokus adalah kuliner, fashion, dan kriya.
“Karena memiliki kontribusi ekonomi yang paling besar, berfungsi sebagai pemicu sekaligus lokomotif pariwisata di destinasi,” jelas dia.
Ketiga sub-sektor ini sangat cocok untuk para wisatawan yang melakukan pariwisata leisure. Tak itu saja, baik kuliner, fashion, dan kriya juga sangat bisa dijual dengan cara daring atau lewat e-commerce sehingga memudahkan menjaring pelanggan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.