Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2021, 18:21 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sekretaris Jenderal Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA) Amalia Yunita mengatakan, destinasi wisata yang ideal untuk melakukan jaga jarak adalah kota kecil.

“(Kemudian) pedesaan, taman nasional (TN), taman hutan rakyat (Tahura), hutan lindung, dan destinasi yang jarang dikunjungi atau remote area,” ujarnya.

Hal tersebut dia ungkapkan dalam webinar IATTA bertajuk “Membangkitkan Kembali Pariwisata Indonesia Melalui Wisata Petualangan”, Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Taman Nasional Terluas di Asia Tenggara Ada di Papua

Untuk diketahui, saat ini Indonesia memiliki ribuan desa wisata. Di Jawa Barat (Jabar) sendiri, pada Oktober 2020, Dinas Pariwisata Provinsi Jabar telah mengklasifikasi 251 desa wisata untuk semakin dikembangkan.

Jika ingin berkunjung, beberapa desa wisata yang tersebar di Jabar adalah Desa Wisata Cibuntu, Desa Wisata Pasanggrahan, Desa Wisata Sari Bunihayu, dan Desa Wisata Wangunharja.

Sementara untuk TN, beberapa yang dimiliki oleh Indonesia adalah TN Gunung Halimun Salak, TN Alas Purwo, TN Baluran, TN Bali Barat, TN Lore Lindu, TN Kerinci, dan TN Way Kambas.

Untuk tahura, salah satunya adalah Tahura Ir. H. Djuanda di Bandung. Tempat wisata tersebut merupakan tahura pertama di Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1985, mengutip situs resminya.

Baca juga: 5 Pola Perjalanan Wisata Petualangan di Indonesia, Ada Rute Ekspedisi Wallacea

Menurut Amelia, deretan destinasi wisata ideal untuk melakukan jaga jarak tersebut dapat dijadikan sebagai peluang bagi pelaku wisata petualangan untuk bangkit.

Sebab, pandemi Covid-19 membuat wisatawan lebih suka melakukan perjalanan wisata domestik dan menuju ke destinasi wisata luar ruangan.

“Pandemi ini mendorong orang-orang untuk pergi ke tempat di mana kita bisa menjual wisata petualangan,” jelasnya.

Kekuatan wisata petualangan Indonesia

Amalia menuturkan bahwa Indonesia memiliki lima kekuatan untuk wisata petualangan salah satunya adalah keindahan alamnya.

Tidak hanya itu, Nusantara juga menawarkan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Selain itu, Indonesia juga memiliki 120 gunung berapi aktif dan 147 dari 1.500 gunung berapi non-aktif di dunia.

“Belum lagi cultural heritage dan iklim. Iklim tropis yang bisa membuat orang berwisata sepanjang tahun ini juga salah satu kekuatan kita,” katanya.

Baca juga: 9 Jenis Wisata Petualangan yang Paling Unggul, Ada Budaya dan Kuliner

Untuk kegiatan wisata petualangan sendiri, para wisatawan dapat mencoba berbagai kegiatan wisata baik di darat, air, maupun udara.

Adapun, kegiatan wisata petualangan di darat beberapa di antaranya adalah panjat tebing, mendaki, atau trekking.

Sementara untuk air terdapat diving, snorkeling, kayak, arung jeram, atau kanyoning yang mengombinasikan darat dan air. Untuk wisata petualangan di udara, salah satunya adalah paralayang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com