Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2021, 16:04 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA) Amalia Yunita mengungkapkan bahwa wanita lebih senang melakukan wisata petualanagan dibandingkan pria.

“Ternyata klien wisata petualangan secara gender lebih banyak perempuan. Mau yang solo traveller maupun yang grup,” kata dia dalam webinar IATTA bertajuk “Membangkitkan Kembali Pariwisata Indonesia Melalui Wisata Petualangan”, Kamis (14/1/2021).

Baca juga: 5 Alasan Wisata Petualangan Diminati Masyarakat

Adapun, Amalia memaparkan penemuan tersebut berdasarkan data dari survei yang telah dilakukan Adventure Travel Trade Association (ATTA) pada 2020.

Dari seluruh wisatawan yang melakukan wisata petualangan, 53 persen adalah wanita, sementara 47 persen lainnya adalah pria.

Dalam kategori solo traveler, sebanyak 59 pesen adalah wanita dan 41 persen adalah pria. Menanggapi hal tersebut, Amalia memberi masukan agar penjual peralatan wisata petualangan menyiapkan produk khusus wanita.

Wisatawan petualangan gemar pergi berdasarkan Word of Mouth

Dalam data ATTA yang dipaparkan Amalia, terdapat 10 cara wisatawan petualangan berlibur ke destinasi wisata yang dituju dengan Word of Mouth berada pada peringkat pertama.

“Kebanyakan wisatawan petualangan pergi ke suatu tempat berdasarkan rekomendasi. Makanya layanan menjadi poin yang paling penting,” sambungnya.

Selain Word of Mouth, ada juga karena kerja sama dengan operator dan agen perjalanan wisata petualangan, iklan di Google, acara wisata, operator wisata online, dan penjualan melalui email.

Baca juga: Benarkah Aktivitas Naik Gunung Berbahaya?

Menurut Amalia, saat ini pemesanan perjalanan wisata petualangan lebih marak dilakukan melalui operator wisata online karena pandemi Covid-19.

ATTA melakukan survei tersebut kepada para anggota pada Januari-Februari 2020 yang masing-masing berlokasi di Amerika Utara, Amerika Selatan, Amerika Tengah/Karibia, Asia, Afrika, Pasifik, Timur Tengah, dan Eropa.

Adapun, ATTA meminta data dari 2019 dan melakukan survei sebanyak dua kali yang hasilnya dirilis pada Desember tahun lalu.

Pengumpulan data dan survei tersebut bertujuan sebagai petunjuk akan apa saja yang dapat dibangun kembali atau direncanakan guna menyambut kembali wisatawan pasca-pandemi Covid-19.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com