Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub Bali Ungkap Rencana Travel Corridor Bali-China

Kompas.com - 01/03/2021, 12:40 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengungkapkan rencana program Free Covid Corridor atau Travel Corridor antara Bali dan China.

Hal itu ia sampaikan saat menjadi Keynote Speaker dalam acara webinar SAKIRA (Saatnya Kita Bicara) yang diselenggarakan Asita (Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies) dengan tema ‘Kapan Bali Buka Border?’ pada Kamis (25/2/2021).

Seperti dilansir situs resmi Pemerintah Provinsi Bali, wisatawan mancanegara (wisman) dari China yang telah tuntas melaksanakan vaksinasi di negaranya akan diizinkan datang ke Bali melalui koridor tersebut.

Baca juga: Ada Vaccine Drive Thru di Bali, Rencana untuk Wisata Berbasis Vaksin

“Sasaran wisatawan asing tersebut adalah wisatawan Tiongkok yang kita ketahui bahwa negara tersebut telah berhasil keluar dari pandemi karena program vaksinasi yang behasil. Jadi kita mendatangkan mereka,” kata Cok Ace, sapaan akrabnya.

Syarat travel corridor Bali-China

Namun, program ini memiliki beberapa persyaratan khusus yang harus dipenuhi lebih dahulu oleh negara tujuan. Dalam hal ini tentu saja Provinsi Bali.

“Pertama kita harus mencapai 75 persen warga, khususnya pelaku pariwisata divaksin,” ujar Cok Ace.

Menurut dia, menuntaskan vaksinasi di Bali secepat mungkin akan jadi tugas pertama di pemerintahan saat ini. Khususnya vaksinasi untuk tenaga kerja di bidang pariwisata.

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana usai menghadiri Rapat Kerja Daerah Pramuka Kwarda Bali, di Gedung Kwarda Bali, Jalan Tantular, Denpasar, Rabu (29/7/2020) sore. KOMPAS.com/IMAM ROSIDIN Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana usai menghadiri Rapat Kerja Daerah Pramuka Kwarda Bali, di Gedung Kwarda Bali, Jalan Tantular, Denpasar, Rabu (29/7/2020) sore.

Terkait hal itu, Cok Ace menegaskan dirinya telah meminta pemerintah pusat agar Bali mendapat prioritas vaksin.

Cok Ace yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali ini juga menyebut bahwa Bali harus memiliki fasilitas kesehatan yang mirip dengan China.

“Ini juga mesti kita siapkan, setidaknya fasilitas kita harus sama, sehingga ada kepercayaan negara tersebut mengizinkan warganya berwisata ke Bali,” imbuhnya.

Baca juga: Pengamat Pariwisata Setuju Bali Buka untuk Wisman, tetapi…

Disiplin protokol kesehatan, kata dia, juga menjadi salah satu hal penting sebelum membuka perbatasan. Ia mengklaim bahwa saat ini Bali menduduki posisi kedua taat terhadap protokol kesehatan dengan angka 98,3 persen di bawah Kalimantan Barat sebesar 98,6 persen.

Tak itu saja, para pelaku usaha pariwisata juga sejak jauh-jauh hari selalu siap menerapkan program sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) di setiap akomodasi, restoran, dan destinasi wisata.

Hal ini ia percaya sebagai modal yang sangat baik untuk meyakinkan masyarakat internasional bahwa Bali memang sudah siap menyambut wisman.

“Dulu jualan kita adalah alam, adat, dan budaya. Saat ini kita geser sedikit selain ketiga hal tersebut. kita harus bisa yakinkan masyarakat internasional jika pemerintah dan masyarakat benar-benar sudah menjalankan prokes dengan baik dan benar,” sambung Cok Ace.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com