KOMPAS.com – Menampilkan materi yang menunjukkan pengalaman berwisata yang menyenangkan di Indonesia merupakan salah satu bahan paling penting dalam membuat promosi pariwisata.
Pernyataan itu disampaikan Chief Strategic Advisor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Dino Patti Djalal dalam acara diskusi strategis Redefining Sustainable Tourism Roadmap, Selasa (9/3/2021).
“Traveling experience is the key. Dalam arti, orang itu kalau dia mau menabung untuk liburan dan dia hanya ada waktu satu bulan dalam setahun untuk escape. Dia benar-benar mau escape ya,” kata Dino
Baca juga: Nusa Dua dan Ubud Bersiap Sambut Wisman Lewat Travel Bubble
Aspek penting adalah, nantinya mereka akan bisa mendapatkan hal-hal yang lain dari rutinitas mereka. Mereka bisa merasa luar biasa, bahagia, tercerahkan, dan kembali segar.
“Ini adalah traveling experience yang perlu diperhatikan dalam usaha kita melakukan promosi,” imbuh Dino.
Menurut Dino, salah satu cara promosi adalah dengan memasukkan beragam pengalaman wisata menyenangkan yang akan dialami para wisatawan jika mereka berlibur ke Indonesia.
Salah satunya adalah melalui video pendek yang menunjukkan pengalaman berwisata di satu lokasi yang spesifik.
“Bagaimana menyampaikan ini, the taste, the sound, the feeling, the love. Karena kalau sekarang kita lihat iklan-iklan untuk tourism itu banyak single shot photograph yang sudah terlalu padat dan enggak kompetitif lagi,” jelas Dino.
Mereka tidak akan bisa melihat apa yang sesungguhnya bisa didapat jika berkunjung ke sana, sehingga mereka tak akan bisa memutuskan akan berkunjung ke lokasi yang ada pada foto. Dengan kata lain, bentuk promosi seperti ini tak lagi efektif.
“Jadi bukan Indonesia dan ada 20 gambar mengenai Indonesia, atau Bali dan ada 20 gambar mengenai Bali. Tapi pilih satu lokasi spesifik dan coba jelaskan pengalaman berwisata yang luar biasa ke tempat itu,” papar Dino.
Ia mencontohkan, misalnya saat terakhir kali dirinya berkunjung ke Bali. Tepatnya ke air terjun Tukad Cepung.
Baca juga: Pengembangan Pariwisata Labuan Bajo Ditargetkan Selesai 2022, Ini Progresnya
Menurutnya, hal-hal seperti pengalamannya saat berwisata ke sana, mulai dari berjalan menyusuri bukit, sungai, hingga gua-gua batu lah yang harus dibagikan pada calon-calon wisatawan Indonesia.
“Makanya video products yang tadi saya bilang traveling experience, location specific. Umpamanya hanya 2-3 menit sehingga bisa disebarkan melalui WhatsApp itu akan sangat efektif,” imbuh Dino.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.