KOMPAS.com - Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Bela Pesona CLBK (Curug Lawe Benowo Kalisidi) Muhajirin mengatakan, Curug Lawe Benowo tetap ramai dikunjungi wisatawan selama pandemi Covid-19.
“Kita libur lima bulan, pengunjung sudah kangen sama wisata kita. Kalau menurut saya, datanya bisa mendekati angka 500-an, bahkan sampai ribuan. Cuma tidak kita penuhkan, tapi kita batasi supaya tidak melanggar aturan,” kata dia, Selasa (6/4/2021).
Jumlah yang disebutkan oleh Muhajirin tidak jauh berbeda dari kunjungan wisatawan ke sana sebelum pandemi.
Sebab, tempat wisata tersebut kerap menerima 100 sampai 200-an pengunjung per harinya. Bahkan, jumlah pengunjung bisa mencapai atau melebihi angka 500. Namun, kunjungan tetap dibatasi, meski aturan pembatasan kapasitas pengunjung belum ada sebelum pandemi.
Baca juga: 4 Wisata Semarang yang Pas untuk Anak
Jika petugas merasa bahwa kunjungan ke tempat wisata sudah penuh, mereka akan menutup tempat wisata hingga ada pengunjung yang keluar.
Menurut Muhajirin, hal tersebut dilakukan agar alam di tempat wisata tetap terjaga dan wisatawan tetap aman.
“Apalagi kalau musim hujan, harus waspada sama lingkungan sekitar. Kita juga ada ranger di sana. Kalau ranger bilang setop ya tidak bisa masuk,” ujar dia.
Sebelumnya, tempat wisata di Kabupaten Semarang ini sempat tutup pada 2020 saat pandemi Covid-19 melanda sebelum dibuka kembali pada 10 Agustus tahun lalu.
Sejak pembukaan, pihak tempat wisata menerapkan protokol kesehatan yang ketat termasuk wajib menggunakan masker dan menerapkan aturan jaga jarak.
“Awal buka rumit, harus ada video simulasi protokol kesehatan,” jelas Muhajirin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.