Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpanjangan Sanksi Putar Balik Mudik, Okupansi Hotel di Yogya Anjlok

Kompas.com - 15/05/2021, 14:20 WIB
Desy Kristi Yanti,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan memperpanjang sanksi putar balik kendaraan pemudik hingga 24 Mei 2021.

Melansir dari Kompas.com, hal itu dilakukan untuk menjaga keselamatan masyarakat dari risiko penularan Covid-19.

Baca juga: Larangan Mudik Buat Reservasi Hotel di Jogja Anjlok, Paling Parah Sejak PHRI Berdiri

"Kami tidak bermaksud untuk melarang masyarakat mudik. Namun, semua ini kami lakukan dalam rangka menjaga keselamatan masyarakat dari risiko penularan Covid-19," kata Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, dikutip dari tayangan Kompas TV, Rabu (12/5/2021).

Tetapi, kebijakan tersebut mendapat kritikan dari Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta, Deddy Pranowo Ernowo. Dalam hal ini Deddy mempertanyakan solusi dari pemerintah atas dampak dari kebijakan tersebut.

Baca juga: Itinerary Wisata Sekitar Tebing Breksi Jogja, Seharian Puas Lihat Pemandangan

"Kita akan dukung kebijakan pemerintah, namun kami butuh solusi juga dari pemerintah untuk bisa membayar gaji karyawan, listrik, BPJS, dan lainnya dalam operasional hotel," kata Deddy saat dihubungi oleh Kompas.com, Sabtu (15/5/2021).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa faktor kebijakan yang berubah-ubah dan mendadak dari pemerintah memengaruhi tingkat okupansi hotel.

Pasalnya, semenjak adanya larangan mudik di periode Lebaran 2021 dan sanksi putar balik kendaraan pemudik, okupansi hotel-hotel di bawah naungan PHRI Yogyakarta mengalami penurunan yang cukup signifikan dibanding periode Lebaran tahun 2020.

Ilustrasi hoteldok. Hilton Ilustrasi hotel

Ia mengungkapkan bahwa di periode Lebaran 2021 okupansi hotel hanya 0,9-1,5 persen, sedangkan pada periode Lebaran tahun sebelumnya bisa mencapai 15,5-30 persen.

"Tahun ini turun sekali tinggal 1,5 persen. Hal ini karena banyaknya reservasi yang cancel dan program staycation ASN yang belum terlalu berdampak," kata Deddy.

Baca juga: PHRI Yogyakarta Siapkan Paket Isolasi Mandiri, Penyokong Cashflow di Tengah Pandemi

Meski Deddy merasa bahwa program staycation ASN belum terlalu membawa dampak yang signifikan, ia mengatakan saat ini sudah ada beberapa ASN lokal DIY yang mengikuti program tersebut.

"Kita apresiasi bagi ASN yang sudah peduli dengan kita karena himbauan BPD PHRI DIY beserta kadinpar DIY dilaksanakan. Kita berharap hari Sabtu ini ada yang nyusul teman-temannya yang sudah staycation di hotel-hotel DIY," ucap Deddy.

Okupansi hotel sebelum ada larangan mudik

Deddy mengatakan bahwa sebelum ada aturan larangan mudik dan penyekatan jalur, tingkat okupansi selama awal Mei adalah 10-20 persen.

Sementara itu, tingkat okupansi sejak awal tahun 2021 adalah sekitar 20-35 persen. Okupansi paling tinggi terjadi pada Maret dan April, dengan sebaran yang merata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com