Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Gempa Yogya dengan Berkunjung ke Monumen Gempa di Bantul

Kompas.com - 26/05/2021, 17:30 WIB
Markus Yuwono,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Ketika berkunjung ke Bantul, tak ada salahnya mampir ke Monumen Gempa Jogja 2006 di Padukuhan Potrobayan, Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong. 

Berlokasi sekitar 20 kilometer (km) dari pusat Kota Yogyakarta, monumen ini bisa membuat pengunjung mengenali pusat gempa yang menyebabkan ribuan orang meninggal dunia.

Jika berangkat dari Kota Yogyakarta, pengunjung bisa melalui Jalan Parangtritis. Sesampainya di perempatan Bakulan, belok kiri atau ke arah timur menyusuri jalan Bakulan-Imogiri.

Baca juga: 14 Tahun Gempa Yogya: Kisah Warga Satu Dusun di Sleman Naik Truk Bantu Korban Gempa di Bantul

Di perempatan kedua, belok kanan atau menuju ke Kapanewon Pundong. Lalu menyusuri Jalan Joyodipuro ke selatan, kemudian dilanjutkan ke Jalan Joyowinoto mentok sampai wilayah Potrobayan. 

Setelahnya, menuju ke kiri agar sampai ke monumen yang dibangun di tahun 2016 atau saat peringatan 10 tahun gempa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)-Jateng.

Pengunjung dapat melihat sebuah prasasti yang dijadikan sebagai tanda di mana pusat gempa terjadi. Lokasi pembangunannya berjarak sekitar 400 meter dari pusat gempa yang merupakan tempuran Sungai Opak dan Oya.

Adapun, prasasti dibangun dari batu andesit setinggi 1,5 meter. Di samping kiri, kanan, dan depan, terdapat batu yang berisi prasasti yang ditandatangani Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rektor UPN Veteran, dan Bupati Bantul periode 2015-2020 Suharsono.

Baca juga: Pascalibur Lebaran, Kunjungan ke Gunungkidul dan Bantul Meningkat

Tugu Prasasti Peringatan Gempa Bumi Yogyakarta 27 Mei 2006 yang berada di sekitar pusat gempa di Dusun Potrobayan, Srihardono, Pundong, Bantul  KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Tugu Prasasti Peringatan Gempa Bumi Yogyakarta 27 Mei 2006 yang berada di sekitar pusat gempa di Dusun Potrobayan, Srihardono, Pundong, Bantul

Kawasan ini terbuka untuk umum dan pengunjung tidak dikenakan biaya. Lokasinya cukup sejuk karena berada tepat di pinggir sungai, dan masih terdapat pohon rindang di sekitarnya.

Jika mau berkunjung ke sungai, pengunjung tinggal turun menyusuri jalan tanah yang bisa dilalui dengan berjalan kaki.

"Banyak yang datang ke sini, seperti orang bersepeda, atau saudara yang dari jauh menyempatkan melihat monumen, sempat ramai saat ada off-road di sekitar sungai," kata warga setempat bernama Suwarno, Selasa (25/5/2021)

Suwarno, yang tinggal di sekitar monumen sejak 10 tahun lalu, sebelumnya tinggal di Kalurahan Canden, Kapanewon Jetis, Bantul.

Selain itu, di sekitar kawasan sungai, banyak warga yang memancing. Bagi wisatawan yang memiliki hobi memancing bisa memanfaatkan aliran sungai tersebut.

Baca juga: Tempat Wisata di Bantul Sudah Bisa Nontunai

"Ada yang datang hanya berfoto-foto di sekitar monumen," kata dia.

Sementara itu, menurut Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto, monumen itu dibangun dekat dengan titik pusat gempa yang berkekuatan 5,9 skala Richter (SR).

Pada peringatan 15 tahun gempa yang akan jatuh pada tanggal 27 Mei 2021, akan diadakan sarasehan dengan mengundang beberapa tokoh salah satunya Bupati Bantul saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com