Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Pandemi, Mano Beach House Seminyak Sering Dikunjungi 1.200 Tamu

Kompas.com - 01/10/2021, 07:08 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Bali terkenal akan beragam beach house yang menyajikan pemandangan laut lepas yang indah.

Jika ingin berkunjung sambil menikmati suasana khas Pulau Dewata, kamu bisa berkunjung ke Mano Beach House yang dimiliki oleh orang Bali asli dan seluruh pekerjanya adalah orang Indonesia.

Baca juga: Jelajahi 6 Surga Indonesia, Bali Salah Satunya

Pemilik Mano Beach House bernama Wayan Surya Winata mengungkapkan, sejauh ini mayoritas pengunjungnya masih didominasi oleh wisatawan mancanegara (wisman). Terlebih sebelum pandemi Covid-19.

“Mayoritas masih wisman dan ekspatriat, hampir 35 persen dari total pengunjung baru wisatawan nusantara (wisnus),” tutur dia, Selasa (28/9/2021).

Baca juga

Sementara sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, kunjungan wisnus menjadi lebih banyak. Terlebih selama beberapa pekan terakhir lantaran hingga saat ini perbatasan Indonesia masih ditutup bagi wisman.

“Sebelum pandemi kunjungan hampir 1.200 orang setiap akhir pekan, kalau hari biasa 800-900 orang, ini dari pagi ya,” jelas Wayan.

“Sejak pandemi jumlah kunjungan turun 80 persen, bulan ini sudah mulai meningkat. Apalagi akhir pekan kemarin, kedatangan banyak dari Jakarta, Bandung, dan Surabaya karena PPKM mulai longgar,” sambungnya.

Salah satu menu di Mano Beach House di Seminyak, Bali.dok. Mano Beach House Salah satu menu di Mano Beach House di Seminyak, Bali.

Bertahan di tengah pandemi

Pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia pada 2 Maret 2020. Wayan mengungkapkan, Mano Beach House sempat ditutup pada bulan itu sebelum dibuka kembali pada Juni.

Sejak saat itu hingga kini, salah satu beach club di Seminyak tersebut belum pernah ditutup kembali. Meski begitu, pihaknya melakukan berbagai adaptasi untuk tetap bertahan.

Baca juga:

“Kami duduk bareng dengan pelaku ojek daring untuk diskusi karena jenis makanan kami hanya beberapa produk saja yang bagus untuk delivery. Tempat kami lebih konsentransi pada dine-in,” jelas Wayan.

Alhasil, tidak semua menu yang dimiliki beach house tersebut dapat dipesan oleh masyarakat yang sudah rindu akan kuliner khas Mano Beach House.

Wayan mengatakan, meski layanan antar makanan membantu untuk bertahan di tengah pandemi, terdapat kendala dalam jarak.

“Yang jadi kebutuhan pelanggan selain rasa adalah jarak. Karena kita melayani penduduk lokal, kalau sudah ketemu jarak di atas 3 kilometer mereka kurang senang. Jarak di bawah sekilo radius kami, hotel dan vila semua. Itu tantangan banget,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com