Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PAREKRAF

Hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia, Yuk Intip 7 Kawasan Konservasi di Indonesia

Kompas.com - 04/12/2021, 19:06 WIB
Imalay Naomi Lasono,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Kawasan konservasi yang didirkan pada 1980 tersebut terletak di jantung segitiga terumbu karang Asia Pasifik, tepatnya di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Taman ini merupakan rumah bagi 2.500 komodo.

Selain komodo, taman nasional tersebut juga menjadi tempat hidup bagi beberapa jenis mamalia darat, seperti rusa timor, kerbau, kuda, hingga ular.

5. Taman Nasional Bali Barat

Taman Nasional Bali Barat (TNBB) merupakan kawasan konservasi sekaligus rumah bagi ekosistem terkahir burung jalak Bali. Kawasan ini terletak di bagian barat Pulau Bali dan memiliki lahan seluas 77.727 ha.

Selain jalak Bali, TNBB juga melindungi 17 jenis mamalia serta 160 jenis aves lainnya.

Di kawasan konservasi TNBB juga hidup 176 jenis tanaman, berbagai jenis reptil, ikan, serta satwa liar, seperti kancil, cerek Jawa, penyu hijau, penyu sisik, jalak suren, jalak putih, landak, dan kijang.

6. Taman Nasional Baluran

Taman Nasional Baluran merupakan tempat konservasi seluas 25.000 ha yang terletak di wilayah Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur.

Baca juga: Macam-Macam Sambal dari Berbagai Penjuru Indonesia

Meski masih terletak di Pulau Jawa, tetapi kondisi kawasan Taman Nasional Baluran cukup unik. Pasalnya, kawasan ini memiliki bentang alam berupa savana yang gersang dan tandus sehingga sering disebut sebagai ‘Little Africa’.

Adapun taman nasional tersebut diperuntukkan sebagai perlindungan habitat banteng Jawa, rusa Timor, macan tutul, trenggiling, merak hijau, ayam hutan hijau, hingga kijang.

Sementara, beberapa flora langka yang tumbuh di Taman Nasional Baluran di antaranya trenggulun, marelang, bayur, kemiri, dan aren.

7. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) merupakan kawasan konservasi yang berada di wilayah Gunung Gede dan Gunung Pangrango, Jawa Barat. Kawasan ini memiliki lahan seluas 24.270 ha.

Terdapat sekitar 1.000 spesies flora yang tumbuh di kawasan TNGGP, baik yang umum maupun langka, seperti edelweis, rotan buluh, lumut merah, saninten, rasamala, dan kantong semar.

Sementara untuk fauna, TGGP dihuni oleh 250 jenis burung dan 100 spesies mamalia. Beberapa satwa liar yang dilindungi di TNGGP adalah landak Jawa, owa Jawa, kukang Jawa, dan trenggiling.

Itulah tujuh destinasi wisata kawasan konservasi di Indonesia yang menarik untuk dikunjungi. Apabila kamu mengunjungi kawasan tersebut, jangan lupa untuk tetap menjaga kelestarian alam, ya!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com