Mengutip Kompas.com, Senin, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebutkan bahwa hingga Senin, total kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia mencapai 2.980.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.601 merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri (PPLN) dan 1.039 berasal dari transmisi lokal.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memproyeksi puncak kasus Omicron di Indonesia terjadi pada akhir Februari 2022.
Mengutip Kompas.com, Selasa (01/02/2022), penularan Omicron diprediksi bisa lebih cepat dari Delta. Melihat perkembangan di berbagai negara, puncak kasus Omicron bisa lebih tinggi 2-3 kali lipat dibanding varian Delta.
Budi memperkirakan, puncak kasus Omicron di Indonesia juga serupa. Jika puncak kasus varian Delta mencapai 57.000 per hari tahun lalu, Omicron bisa 2-3 kali lipat lebih besar.
"Jadi kalau dulu puncaknya 57.000 (kasus) per hari, kita mesti siap-siap, hati-hati, dan waspada tidak perlu kaget. Kalau lihat negara lain, itu bisa 2-3 kali di atas puncaknya, di mana puncaknya Delta di Indonesia 57.000 kasus per hari," kata Budi.
Namun, Budi mengimbau warga untuk tidak panik, tetap hati-hati, dan waspada. Ia mengingatkan agar masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan di manapun berada untuk menjaga diri dan orang lain.
Baca juga: