Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Naik, Sektor Pariwisata Gunungkidul Bingung Naikkan Tarif

Kompas.com - 04/09/2022, 18:02 WIB
Markus Yuwono,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berdampak pada banyak sektor, tak terkecuali sektor Pariwisata.

Di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), misalnya, salah satu dampak yang paling terasa adalah kenaikan ongkos perjalanan.

"Dapat kabar dari beberapa biro wisata, jika ada perubahan harga pada tiket angkutan darat," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunungkidul, Sunyoto saat dihubungi wartawan, Minggu (04/09/2022).

Baca juga: Rincian Kenaikan Harga BBM Pertalite, Solar, hingga Pertamax Hari Ini

Diakuinya, situasi ini cukup sulit bagi pelaku wisata. Sebab, selama dua tahun terdampak pandemi, sektor pariwisata hingga kini masih belum stabil.

Kini, para pelaku wisata harus bersiap menghadapi efek domino terkait kenaikan harga BBM pada transportasi, biaya perjalanan, atau paket wisata.

Selain itu, tarif untuk penginapan dan harga menu makanan di restoran juga berpotensi terdampak.

Baca juga: Kenaikan Harga BBM, Tarif Bus AKAP Ikut Naik

Menurut Sunyoto, agak sulit untuk melakukan penyesuaian tarif, mengingat daya beli sebagian masyarakat usai terdampak pandemi juga belum stabil.

"Agak sulit untuk menaikkan tarif hingga harga menu, mengingat daya beli masyarakat juga belum stabil," kata Sunyoto.

Meski menyayangkan keputusan menaikkan harga BBM di tengah situasi pandemi yang belum stabil, Sunyoto mengaku memahami langkah pemerintah yang juga tengah menghadapi kesulitan dalam pengelolaan anggaran.

Secara terpisah,  Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul M Arif Aldian mengatakan belum ada rencana dalam waktu dekat akan ada kenaikan retribusi masuk kawasan wisata, sebagai imbas kenaikan harga BBM.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Gunungkidul Terbaru, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan

Namun, ia mengatakan kajian terkait penyesuaian harga sudah dilakukan.

"Masih dilakukan kajian, yang nanti kami koordinasikan bareng-bareng dengan dinas terkait. Termasuk pengaturan wilayah kawasan, nantinya titik-titik layanan," kata Arif.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com