Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/02/2023, 05:05 WIB

KOMPAS.com - Jakarta kerap dianggap sebagai kota dengan berbagai peluang, baik dari segi pendidikan maupun pekerjaan, sehingga mampu menarik para perantau dari daerah lainnya. 

Mustika Rini atau Karin, salah satunya, memutuskan merantau dari Selayar, Sulawesi Selatan, ke Jakarta demi mendapat lingkungan baru dan pendidikan yang lebih bagus.

Baca juga: 3 Tips Cari Tempat Makan Murah di Jakarta dari Perantau

"Aku ingin dapat lingkungan yang baru, terus kalau pendidikan yang paling bagus di Indonesia itu (menurutku di Pulau) Jawa. Jadi waktu itu berpikirnya kalau pun enggak di Jakarta ya harus ke Jawa buat kuliahnya. Lebih ke sana alasannya," terang Karin kepada Kompas.com, Senin (28/11/2022).

Lain halnya dengan Aqil yang merantau ke Jakarta dari tempat tinggalnya di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, sejak bulan Oktober 2017.

"(Merantau) untuk bekerja di tempat sekarang, kantor media di Palmerah. Kantor media juga kebanyakan ada di Jakarta," tutur pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, ini kepada Kompas.com.

Baca juga: Cerita Malin Kundang dan Tradisi Merantau Laki-laki Minangkabau

Jika ingin merantau ke Jakarta, sebelumnya simak sejumlah tips dan hal yang harus diketahui berdasarkan pengalaman dari sejumlah perantau:

Tips merantau ke Jakarta

1. Tetapkan tujuanmu merantau

Ilustrasi lalu lintas di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.Dok. UNSPLASH/Adrian Pranata Ilustrasi lalu lintas di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.

Karin menyarankan para calon perantau untuk mengetahui tujuan merantau terlebih dahulu sebelu menginjakkan kaki ke Ibu Kota. 

"Harus tahu merantau buat apa, jangan serta merta ke Jakarta karena seru nih orang hidup di Jakarta," tuturnya. 

Sebab, bagi perempuan yang telah merantau sejak tahun 2015 ini, hidup di Jakarta bisa tidak semudah yang dibayangkan karena banyak rintangannya.

Baca juga: Suku Madura, Penghuni Pulau Madura yang Gemar Merantau

2. Atasi rasa gugup sebelum merantau

Perantau lainnya yang bernama Yusuf mengakui bahwa ia sempat gugup sebelum merantau. Pada waktu itu, katanya, benaknya dipenuhi pikiran negatif.

"Cuman, mau tidak mau saya harus ke Jakarta juga. Jadi kuatkan tekad dan niat kita sebagai landasan untuk mengatasi hal tersebut," ucap laki-laki yang merantau ke Ibu Kota sejak tahun 2021 ini.

3. Ritme hidup lebih cepat dan serba instan

Ilustrasi Jakarta.Dok. UNSPLASH/Azka Rayhansyah Ilustrasi Jakarta.

Yusuf berpendapat bahwa kehidupan di Jakarta lebih sibuk bila dibandingkan dengan kampung halamannya.

Pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, dan besar di Makassar, Sulawesi Selatan, ini menambahkan bahwa penduduk di Ibu Kota harus bergerak cepat.

"Jadinya tidak bisa santai dan menikmati fasilitas yang ada, padahal Jakarta memiliki banyak fasilitas yang tidak pernah saya dapatkan di kota-kota lainnya," tutur Yusuf.

Senada dengan Yusuf, Karin juga merasa bahwa ritme kehidupan di Jakarta lebih cepat.

"Kalau di Jakarta kayak berasa kita harus lari, kalau misalnya kita istirahat dulu mau cuti, itu kita ketinggalannya jauh banget. Jadi kayak lari lari lari, kerja dari pagi sampai malam, tidur habis itu kerja lagi, weekend (akhir pekan) juga kadang aku suka kerja jadi kayak semua perubahannya cepat banget," terangnya.

Baca juga: 5 Negara yang Cocok untuk Merantau ke Luar Negeri

Bila dibandingkan dengan teman-temannya di daerah asalnya, kata dia, ia merasa kehidupan mereka lebih santai. 

Tidak hanya itu, menurutnya kehidupan di Ibu Kota serba instan, serba ada, dan serba cepat. Ia pun mencontohkan layanan pengiriman dokumen di Makassar yang pergerakannya tidak secepat di Jakarta.

"Kalau di Jakarta kita pesan (pengantar dokumen) sudah langsung ada, kalau di sana (Makassar) ada tapi ada waktu bagi kita untuk menunggu," katanya.

4. Jakarta tidak seseram yang dibayangkan

Suasana bus Transjakarta ketika sedang lenggang, Kamis (23/2/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA)Xena Olivia Suasana bus Transjakarta ketika sedang lenggang, Kamis (23/2/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA)

Sebelum merantau, Karin sempat merasa takut akibat terpengaruh film-film yang menunjukkan banyaknya aksi kejahatan di Jakarta. Ia juga khawatir tidak bisa mengikuti ritme kehidupan di kota ini. 

Namun, semenjak tiba dan tinggal di Jakarta, ia jadi memiliki pemahaman tersendiri akan perasaannya pada waktu itu.

"(Pandanganku) berubah, kayak ternyata (di) Jakarta ada bagian-bagian yang ada orang-orang kayak gitu (jahat), tapi enggak semuanya kayak gitu," ujarnya.

Baca juga: Mengenal Suku Bawean yang Suka Merantau

5. Pelajari Jakarta

Ilustrasi Stasiun MRT Fatmawati.Dok. Wikimedia Commons/Lima_Em_Railfans Ilustrasi Stasiun MRT Fatmawati.

Jika ingin merantau di Jakarta, Yusuf menganjurkan untuk mempelajari kota ini dengan sistematis, mulai dari jalannya, fasilitasnya, hingga lokasinya. 

"Awal-awal di Jakarta, coba luangkan waktu untuk berkeliling dengan menggunakan fasilitas umum yang tersedia. Fasilitas di Jakarta akan sangat membantu kita buat beraktivitas nantinya," ujarnya.

Ia juga mengimbau calon perantau untuk menghafal jam-jam sibuk di Ibu Kota agar tidak berdampak terhadap mobilitas.

Menggunakan kendaraan umum di Jakarta disarankan pula oleh Aqil. Menurutnya, naik kendaraan umum jadi cara yang baik untuk menjelajahi Ibu Kota sambil tetap berhemat.

"Dan kendaraan umum yang layak di kota lain mungkin enggak sebagus Jakarta," kata Aqil.

6. Jadikan teman sebagai pemandu

Suasana masyarakat yang sebelumnya menyaksikan balapan Formula E kini bersantai di Pantai Ancol, Sabtu (4/6/2022) sore.KOMPAS.com/Muhammad Isa Bustomi Suasana masyarakat yang sebelumnya menyaksikan balapan Formula E kini bersantai di Pantai Ancol, Sabtu (4/6/2022) sore.

Bila ingin liburan sendirian untuk pertama kalinya di Jakarta, Karin menyarankan untuk mengajak teman sebagai pemandu guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama perjalanan. 

"Kalau sama orang yang tahu Jakarta mungkin dia bisa mengantar, bisa memandu kamu lewat sini biar gampang, enggak (kena) macet. Orang daerah belum tahu macet jadi hal yang biasa (di sini)," ucapnya.

Ia melanjutkan bahwa kemacetan lalu lintas juga sesungguhnya bisa dijumpai di Makassar, namun kendaraan masih bisa bergerak dan tidak berhenti total seperti di Jakarta.

7. Jangan salah pilih kos-kosan

Ilustrasi pembatas ruangan, ilustrasi apartemen tipe studio. Shutterstock/Enrika Samulionyte Ilustrasi pembatas ruangan, ilustrasi apartemen tipe studio.

Kesalahan fatal yang pernah Yusuf lakukan adalah memilih tempat tinggal atau kos-kosan yang tidak tepat saat pertama kali tinggal di Jakarta.

Waktu itu ia mengalami kesusahan dalam mencari tempat yang nyaman dan dekat dengan kantornya, apalagi ia hanya mengandalkan informasi online dan sulit menyurvei secara langsung.

"Solusinya, cari tempat lain yang lebih baik. Tetapi tidak hanya mengandalkan media online, lebih baik bertanya langsung ke orang sekitar atau siapa pun yang sudah hafal tentang Jakarta," ujar Yusuf.

Baca juga: Itinerary Seharian Wisata Murah Meriah di Jakarta Selatan, Ada Ragunan

Ia pun menganjurkan untuk bertanya ke pengemudi ojek online atau penjual bakso, misalnya, yang ditemui di sekitar bakal tempat tinggal. 

Dalam mencari tempat tinggal, lanjutnya, penting untuk mencari tahu soal apakah lokasi yang dipilih jadi langganan banjir, akses keluar-masuk, serta seberapa dekat dengan transportasi umum, pasar, dan fasilitas pendukung lainnya.

8. Waspada saat naik kendaraan umum

Kondisi di dalam bus transjakarta dalam perjalanan dari Halte Pos Pengumben ke Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa (17/1/2023) sore.KOMPAS.com/Muhammad Isa Bustomi Kondisi di dalam bus transjakarta dalam perjalanan dari Halte Pos Pengumben ke Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa (17/1/2023) sore.

Aqil pernah kecopetan saat naik bus trans-jakarta pada rush hours (jam-jam sibuk).

Saat itu ia belum menyadari bahwa dirinya harus lebih waspada ketika merantau dan belum berani speak up (angkat bicara) saat di tempat umum.

"Survival tips (tips hidup di Jakarta) mungkin ya harus selalu eling dan waspada. Tapi bukan berarti takut juga," katanya.

9. Yang dilakukan ketika kangen rumah

Ilustrasi penjual kue tradisional di Jakarta.Dok. Shutterstock/Ariyani Tedjo Ilustrasi penjual kue tradisional di Jakarta.

Saat merantau, rasa rindu akan keluarga di kampung halaman atau homesick terkadang muncul. 

Jika merasakan hal ini, biasanya Karin akan video call dengan keluarganya lalu, bila masih sedih, mengingat kembali tujuannya merantau ke Jakarta.

"Diekspresikan dulu perasaannya, emosinya, habis itu coba berpikir jernih lagi. Aku di sini karena memamg ada sesuatu yang ingin aku capai. Habis itu biasanya semangat lagi karena kita tidak boleh berlarut-laru dalam kesedihan," jelasnya.

Baca juga: 6 Fakta Stasiun Jakarta Kota, Ada Peresmian dengan Tanam Kepala Kerbau

Sementara itu, Yusuf dan Aqil memilih untuk menyantap hidangan khas kampung halaman jika kangen keluarga di rumah.

"Kadang iseng lihat rumah di kampung di Google Maps. Tapi juga kadang masak sendiri makanan khas Sulawesi atau makan di restoran khas sulawesi," tutur Aqil.

10. Tempat wisata murah meriah di Jakarta 

Ilustrasi Monumen Nasional (Monas). Monas dibuka lagi per Kamis (16/06/2022), meskipun masih dalam periode uji coba pembukaan.SHUTTERSTOCK/GALINA SAVINA Ilustrasi Monumen Nasional (Monas). Monas dibuka lagi per Kamis (16/06/2022), meskipun masih dalam periode uji coba pembukaan.

Menurut Yusuf, perantau yang ingin liburan murah di Jakarta bisa mengunjungi museum, taman kota, perpustakaan, atau bangunan-bangunan ikonis, seperti Monumen Nasional (Monas), Gereja Katedral, dan Masjid Istiqlal.

"Bisa juga ke kebun binatang, akuarium, dan tempat-tempat nongkrong asyik. Tiket masuknya cukup terjangkau dan bisa lebih murah lagi jika kita menggunakan transportasi umum buat keliling," katanya.

Baca juga: 50 Tempat Wisata Jakarta yang Populer, dari Alam hingga Sejarah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kursi KA Ekonomi Dimodifikasi, Tak Lagi Tegak 90 Derajat

Kursi KA Ekonomi Dimodifikasi, Tak Lagi Tegak 90 Derajat

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Perpustakaan Nasional, Bawa Uang Tunai

4 Tips Berkunjung ke Perpustakaan Nasional, Bawa Uang Tunai

Travel Tips
Rute Transportasi ke Perpustakaan Nasional, Naik Transjakarta dan KRL

Rute Transportasi ke Perpustakaan Nasional, Naik Transjakarta dan KRL

Travel Tips
Pendakian Arjuno-Welirang Tutup Sementara per 27 Mei 2023, Imbas Kebakaran Hutan

Pendakian Arjuno-Welirang Tutup Sementara per 27 Mei 2023, Imbas Kebakaran Hutan

Travel Update
6 Tradisi Perayaan Waisak di India, Tanah Kelahiran Sang Buddha 

6 Tradisi Perayaan Waisak di India, Tanah Kelahiran Sang Buddha 

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Pameran Keris Kuno Era Majapahit di Yogyakarta

Harga Tiket dan Jam Buka Pameran Keris Kuno Era Majapahit di Yogyakarta

Travel Tips
Animalium BRIN Cibinong, Belajar Seputar Hewan Saat Libur Sekolah

Animalium BRIN Cibinong, Belajar Seputar Hewan Saat Libur Sekolah

Jalan Jalan
5 Tips Pilih Hotel untuk Liburan Sekolah, Pilih yang Ramah Anak

5 Tips Pilih Hotel untuk Liburan Sekolah, Pilih yang Ramah Anak

Travel Tips
Dukung Waisak 2023, Batik Air Sediakan 63.360 Kursi Menuju Yogya dan Solo

Dukung Waisak 2023, Batik Air Sediakan 63.360 Kursi Menuju Yogya dan Solo

Travel Update
Lokasi Ndalem Poenakawan di Yogyakarta, Tempat Pameran Keris Era Majapahit dan Mataram Islam

Lokasi Ndalem Poenakawan di Yogyakarta, Tempat Pameran Keris Era Majapahit dan Mataram Islam

Travel Tips
7 Penginapan Murah Dekat Candi Borobudur, Rp 100.000-an Per Malam 

7 Penginapan Murah Dekat Candi Borobudur, Rp 100.000-an Per Malam 

Hotel Story
Pengalaman Berburu Buku Murah di Big Bad Wolf 2023, Buku Impor Tak Banyak

Pengalaman Berburu Buku Murah di Big Bad Wolf 2023, Buku Impor Tak Banyak

Jalan Jalan
Rute ke Monumen Gempa Yogya di Bantul, Searah ke Pantai Parangtritis

Rute ke Monumen Gempa Yogya di Bantul, Searah ke Pantai Parangtritis

Travel Tips
Monumen Gempa di Bantul, Pusat Gempa Yogya 17 Tahun Lalu

Monumen Gempa di Bantul, Pusat Gempa Yogya 17 Tahun Lalu

Jalan Jalan
Jadwal Terbaru KA Bandara Soekarno-Hatta per 1 Juni 2023

Jadwal Terbaru KA Bandara Soekarno-Hatta per 1 Juni 2023

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+